Fikih Berubah

Fikih Berubah

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

Saifudin Rohmaqèŕqqqààt
Saya membaca CHD hari ini, tersenyum ketika pas di bagian tulisan ini. "Montana adalah negara bagian yang indah. Berbukit bukit." Secara kaidah bahasa, itu adalah dua kalimat sederhana. Artinya dua kalimat sederhana bisa dijadikan kalimat majemuk yg berisi induk kalimat dan anak kalimat. Dan setelah saya jadikan kalimat majemuk , membuat saya tersenyum. Begini kalimat majemuknya."Seindah indahnya Montana masih lebih indah bukitnya Mbak Indah". He he he…. sekian. Salam bahagia

Pryadi Satriana
Pryway: YANG "LUCU2" DARI PODCAST PAK DAHLAN - GUS YAHYA Saya senyum2 melihat podcast itu. Terhibur. Dua tokoh itu 'ketok ndesit', yg mereka ketahui ttg agama lain - dlm podcast itu - tampak masih di level 'ibtidaiyah'. Pak Dahlan - yg dlm podcast itu tampil sarungan supaya "keliatan NU"-nya, tampak "ah..oh.." - 'ketok culun'!- saat diberitahu bahwa PBNU sdh meninggalkan sebutan 'kafir' bagi WNI non-muslim! Gus Yahya - yg sdh 'nginternasional' - jg 'ndesit tenan' saat bilang Kristen evangelis menafsirkan Kitab Suci secara harfiah/literal. Kenapa? Ndhak mungkin Gereja meninggalkan doktrin "Extra Ecclesiam nulla salus" (Di luar Gereja tidak ada keselamatan) kalau masih menafsirkan Kitab Suci secara literal! Dlm "Hubungan Gereja dg Agama2 Lain" - salah satu dokumen hasil Konsili Vatikan II - disebutkan: "Gereja tidak menolak apa pun yg dlm Agama Hindu atau pun Budha dipandang serba benar dan suci. Kaidah2 & ajaran2 mereka memang berbeda dg yg diajarkan Gereja, tetapi toh tidak jarang memantulkan sinar kebenaran yg menerangi semua orang! Gereja jg menghargai umat Islam, yg mempunyai kesamaan dg umat Kristen dan Katolik: menyembah Allah satu-satunya! (cat.: dalam Islam, Kristen, dan Katolik, Allah disebut "Allah Ibrahim, Ishak, dan Yakub"). Gereja jg menyadari adanya "ikatan rohani" antara 'Umat Perjanjian Baru' dan 'Umat Yahudi Keturunan Abraham'." NU baru akan mengadakan Muktamar 'Fikih Peradaban', Gereja telah mengadakan hal serupa dalam Konsili Vatikan II th.'62-65. Salam.

Liam Then
Saya menonton video dokumenter tentang pembangunan Three Gorges Dam Tiongkok, yang huat kalau tak salah National Geographic. Proyek massal yang melibatkan pemindahan paksa 1.3 juta populasi yang turun temurun tinggal disitu. Semuanya dapat rumah pengganti di komplek rumah susun yang di bangun oleh pemerintah Tiongkok. Benarlah sudah kata pepatah, kalau memang niat gunung dan lembah pun bisa di pindah. Dalam hal ini pemerintah Tiongkok sudah benar-benar niat. Masa itu Tiongkok belum benar-benar kaya. Saya ingat ketika ada kerabat baru pulang dari Tiongkok, cerita bagaimana joroknya toilet disana, ketertinggalan kota-kota kecil nya di banding kota sejenis di Indonesia. Saya juga masih ingat di Dunia Dalam Berita dan headline koran-koran. Sering berjumpa berita banjir dahsyat di Tiongkok, hasil ngamuknya sungai yang meluap, korbannya selalu ratusan. Media barat terkait 3 gorges dam , selalu mengungkit bagaimana penderitaan 1.3 orang tercerabut dengan paksa dari cara mereka hidup dan lingkungannya. Tapi mereka tak pernah mengungkit berapa juta orang ,menjadi bebas banjir karenanya. Juga tak pernah menimbang berapa ribu orang tak jadi mati saban tahun karenanya. Media dan ahli barat, juga sering bilang bahaya laten 3 Georges Dam kalo jebol. Bagaimana jutaan orang bisa dibuat mati karenanya. Sampai sekarang tak jebol-jebol itu dam. Jadi mikir, sebenarnya apakah itu "kode" khusus?

Parikesit

#ijin_ngambil_sendal Diajak healing Abah, sementara. Naik balon udara, di atas langit pantura, melesat berpacu bak burung dara, amboy panorama elok tak terkira, pantai nan indah tiada tara, lidah kelu seakan sulit bicara, lihatlah wahai saudara, di bawah sana dekat gapura, sekelompok bujang dan dara, berjajar rapi tidak sedang upacara, juga tidak sedang dimabuk asmara, sedang apakah kira-kira? *** Nun jauh dibawah sana, pemuda pemudi usia remaja, melambai tangan pada kami berlima, sayup-sayup teriakan mereka, Hai balon…minta kuota….., kuota iya kuota….., tersenyum mendengar yg dipinta, tapi kami masih bertanda tanya, kuota paket data? Atau kuota haji yg ongkosnya lagi naik harga? **** grubrak, aku terbangung dari qailulah, mimpi yg aneh sulit diterjemah, naik balon bersama abah, mungkin cuma mimpi ya sudah, gitu aja kok susah. ILAL LiQO' ma'as salamah.

Leong putu
Naik pesawat tak ada nikmat-nikmatnya Mas@KS, apalagi saat mengalami turbulensi . Naik ranjang bareng istri, jelas beda, semakin turbulensi semakin nikmat. Wkwkwk….

Komentator Spesialis
Saya nggak pernah naik concorde. Tapi pernah naik Sempati, Merpati, Bouroq, Mandala, Indonesia Airline, Adam Air dan Star Air. Kalau soal airline LN, dari Air france, Lufthansa sampai JAL dll pernah coba. Hayo..banyakan mana coba, wkwkwk…

Jhel_ng
Kenapa balon besar? Kenapa tidak satelit mini? Dalih menggunakan balon sebagai pengamatan cuaca justru kurang kuat dibanding menggunakan satelit mini. Satelit mini lebih powerfull, bisa menhamati lebih banyak hal. Juga resolusi gambar yang dihasilkan, beberapa satelit mini bisa mengenali plat mobil. Tentu satelit jenis itu juga mampu memetakan cuaca pada jarak berapapun dari atas muka bumi. Biaya pembuatan satelit mini juga lebih terjangkau daripada balon sebesar itu. Harus mencari material balon yang kuat dan tahan panas. Juga tidak mudah bocor. Itupun tidak bisa diarahkan. Beda dengan satelit. Eh lupa, satelit mini perlu biaya yang besar untuk mengorbitkannya dengan roket besar. Juga perlu izin untuk mengorbit. Jadi sekarang sudah apple to apple juga. Pertanyaannya ganti, kenapa balon besar? Kenapa dua? Jawaban pertanyaan ini dapat dijelaskan oleh Sigmund Freud… He he…

Budi Utomo
Kalau saya menyimak di Al Jazeera. Betul sekali Bung Mirza, media massa Tiongkok tak gaduh soal balon. Mau meletus mau tidak meletus tak jadi soal. USA saja yang parno (paranoid). Lebay (berlebihan). Baper. Emosian. Ngamukan (mudah mengamuk). Untuk hal-hal sepele macam begini. Lalu Blinken batal ke Tiongkok gegara balon sipil yang terbawa angin karena tak minum TOLAK ANGIN. Wakakaka. Politisi USA itu persis politisi Indonesia. Gampang amok! Buahahahaha. Politisi ngamukan lahir dari rakyat yang ngamukan juga. Yang tak punya sense of humor selevel Gus Dur. .

AnalisAsalAsalan
Prinsip dasar keamanan adalah semua ditolak kecuali yang diizinkan masuk. Ada dua tindakan tepat dalam keamanan, yaitu: 1. True negative. Diianggap tidak membahayakan lalu dibiarkan, ternyata memang tidak membahayakan. 2. True positive. Diamggap membahayakan lalu ditindak, ternyata memang membahayakan. Ada dua tindakan salah dalam keamanan, yaitu: 1. False negative. Dianggap tidak membahayakan lalu dibiarkan, ternyata membahayakan. Akibatnya sangat parah. 2. False positive. Dianggap membahayakan lalu ditindak, ternyata tidak membahayakan. Karena tidak mendapat informasi yang cukup, maka balon ditembak. Kalau pun ternyata balon itu tidak membahayakan, maka tindakan menembak balon termasuk false positive. Dan, ini lebih baik daripada fadlse negative.

Liáng - βιολί ζήτα
CHDI : "Itu tidak disengaja. Force Majeure . Terbawa angin," ujar kementerian luar negeri Tiongkok. Sebagaimana kita ketahui, jarak Tiongkok dan Amerika Serikat dihitung antara pusat geografis-nya +/- hampir 12.000 km. Kita juga mengetahui, bahwa kecepatan angin kencang dikisaran +/- 60 km/jam. Dari data di atas, dapat kita simpulkan, bahwa : 1. Balon Putih itu "Tidak Mungkin diterbangkan dari Tiongkok !!" Membutuhkan waktu +/- 200 hari untuk sampai angkasa Amerika Serikat. 2. Sudah pasti Balon Putih itu akan melintasi banyak negara, baik wilayah daratnya maupun wilayah lautnya. 3. Mengapa "radar" negara-negara yang dilintasi Balon Putih itu tidak mendeteksinya ?? Padahal benda angkasa dengan ketinggian 60.000an kaki di atas permukaan laut tentu saja masih terdeteksi radar keamanan suatu negara. 4. Kemungkinan besar Balon Putih itu diterbangkan "dari wilayah yang tidak jauh dari Amerika Serikat" ; ada kemungkinan dari wilayah negara sekutunya Tiongkok, seperti Kuba, yang jaraknya relatif dekat dengan Amerika Serikat. 5. Ada kemungkinan juga dari negara-negara Amerika Latin - sekutunya Tiongkok, seperti Venezuela ; meskipun jaraknya cukup jauh tetapi masih jauh lebih dekat ketimbang diterbangkan dari Tiongkok. 6. Berdasarkan kemungkinan-kemungkinan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa "Ada Unsur Kesengajaan Misi Balon Putih Itu" untuk memata-matai Amerika Serikat !!

Penerbanan Perdana
CHDI : "Itu tidak disengaja. Force Majeure . Terbawa angin," ujar kementerian luar negeri Tiongkok. Sebagaimana kita ketahui, jarak Tiongkok dan Amerika Serikat dihitung antara pusat geografis-nya +/- hampir 12.000 km. Kita juga mengetahui, bahwa kecepatan angin kencang dikisaran +/- 60 km/jam. Dari data di atas, dapat kita simpulkan, bahwa : 1. Balon Putih itu "Tidak Mungkin diterbangkan dari Tiongkok !!" Membutuhkan waktu +/- 200 hari untuk sampai angkasa Amerika Serikat. 2. Sudah pasti Balon Putih itu akan melintasi banyak negara, baik wilayah daratnya maupun wilayah lautnya. 3. Mengapa "radar" negara-negara yang dilintasi Balon Putih itu tidak mendeteksinya ?? Padahal benda angkasa dengan ketinggian 60.000an kaki di atas permukaan laut tentu saja masih terdeteksi radar keamanan suatu negara. 4. Kemungkinan besar Balon Putih itu diterbangkan "dari wilayah yang tidak jauh dari Amerika Serikat" ; ada kemungkinan dari wilayah negara sekutunya Tiongkok, seperti Kuba, yang jaraknya relatif dekat dengan Amerika Serikat. 5. Ada kemungkinan juga dari negara-negara Amerika Latin - sekutunya Tiongkok, seperti Venezuela ; meskipun jaraknya cukup jauh tetapi masih jauh lebih dekat ketimbang diterbangkan dari Tiongkok. 6. Berdasarkan kemungkinan-kemungkinan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa "Ada Unsur Kesengajaan Misi Balon Putih Itu" untuk memata-matai Amerika Serikat !!

Leong putu
"Maca berita apa Mas ? kok ngguya-ngguyu wae kaet mau..". ."iki lho yaaang….berita balon Cina". ."oowalaaaah dalaaah.. Awas ya, lek sampek awakmu konangan mbalon, ulih no aku nang wong tua ku…!!!!". ."ealah yaaang…kok y kesusu nesu, iki balon udara, dudu balon lonte….!..". ."ealaaah…ta pikir awakmu kape selingkuh Mas…, aku kan jadi cemburu, aku cemburu mergane aku sayang…" ."hmmmm…tanggal nom, mesti ae sayang….".

Udin Salemo
Dibawah sana ada analisis kalau balon itu bukan terbang dibawa angin sampai ke Amerika. Balon itu sengaja diterbangkan sampai Amerika Serikat. Babak perlawanan terhadap polisi dunia itu dimulai secara terang-terangan. Selama ini Amerika Serikat sering bertindak sebagai polisi dunia. Sekarang China sudah menunjukkan keberaniannya terhadap Amerika Serikat. Ini bukan kaleng-kaleng. Para pemimpin China sudah bertindak nyata menghadapi hegemoni Amerika Serikat. Sugoooiii… Pendapat saya balon itu sengaja memata-matai Amerika. Wah, China emang wanian, hahaha…. #everyday_berpantun Bila tuan pergi ke kota/ Janganlah lewat Grobogan/ Bila kita lihat secara nyata/ Amerika hanya berani keroyokan/ Pengikut Gus Dur disebut gudurian/ Anggotanya sungguh banyak sekali/ Amerika itu bila sendirian/ Pastilah ciut dia punya nyali/ Ondeh nak urang dari Piaman/ Pai marantau ka tanah Jao/ Jiko taragak jo kampuang halaman/ Makan katupek lapeh salero/

*) Dari komentar pembaca http://disway.id

Sumber: