Hari Pers Nasional dan 77 Tahun PWI

A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag
Filename: frontend/detail-artikel.php
Line Number: 116
Backtrace:
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view
File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once
KAMIS besok, 9 Februari 2023 merupakan Hari Pers Nasional (HPN) ke 38 dan 77 Tahun HUT Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Puncak HPN tahun ini digelar di Kota Medan, Sumatera Utara.
Bagaimana sejarah HPN dan lahirnya PWI? Dimulai sejak masa pergerakan menuju kemerdekaan. Mengutip situs resmi PWI, kala itu wartawan memiliki dua peran sekaligus dalam mewujudkan kemerdekaan Indonesia.
Yang pertama, wartawan sebagai aktivis pers yang melaksanakan tugas-tugas pemberitaan dan penerangan demi membangkitkan kesadaran nasional.
Kedua, wartawan sebagai aktivis politik yang melibatkan diri secara langsung dalam kegiatan membangun perlawanan rakyat terhadap penjajahan.
Usai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, wartawan Indonesia masih melakukan peran ganda. Mereka sebagai aktivis pers sekaligus aktivis politik.
Di masa kemerdekaan Indonesia, kedudukan dan peran wartawan khususnya, dan pers pada umumnya, mempunyai arti strategik dalam upaya lanjutan demi mewujudkan cita-cita kemerdekaan.
Wartawan dan pers Indonesia kemudian memperoleh wadah dan media dalam lingkup nasional dengan berdirinya PWI pada 9 Februari 1946.
Dengan berdirinya PWI, wartawan Indonesia menjadi semakin teguh dalam menampilkan perannya sebagai ujung tombak perjuangan nasional, menentang kembalinya penjajahan dan menggagalkan negara-negara yang hendak menjatuhkan Indonesia.
Ditetapkannya HPN dibahas dan menjadi salah satu dari hasil Kongres PWI ke-28 di Padang pada 1978. Dalam kongres itu, isu tentang HPN tercetus dari keinginan tokoh-tokoh pers untuk memperingati kehadiran dan peran pers Indonesia dalam lingkup nasional.
Salah satu tokoh perintis pers nasional adalah Raden Mas Djokomono Tirto Adhi Soerjo (Blora, 1880-1918). Namanya kini dikenal sebagai Bapak Perintis Jurnalistik Nasional.
Sekitar tujuh tahun kemudian, tanggal 9 Februari yang merupakan hari lahirnya PWI ditetapkan sebagai HPN.
HPN ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 5 Tahun 1985 oleh Presiden Soeharto pada 23 Januari 1985.
Oleh Dewan Pers, peringatan HPN diselenggarakan di provinsi se-Indonesia secara bergantian.
Mengutip situs resminya, HPN Sumatra Utara mengusung Tema ‘Pers Merdeka, Demokrasi Bermartabat’.
Sumber: