Bunuh Mantan sebab Sulit Dilupakan

Bunuh Mantan sebab Sulit Dilupakan

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

Riko kini sehari-hari tukang ojek online, meskipun dulu ia teman SMA dan pacar korban. Ia mengaku, pada saat pembunuhan, ia ketemu Elisa secara kebetulan di jalanan. "Saya emosi, terus terjadi itu," ujarnya.

Polisi masih mengusut kasus ini. Riko ditahan di Polsek Pandeglang.

Dari kronologi itu, tampak penyebab utama pembunuhan adalah cemburu. Meski mereka sudah putus, tapi Riko masih cemburu. Pembunuhan motif begini sangat banyak terjadi.

Suami-isteri kriminolog Prof Russell P. Dobash dan Prof Rebecca Emerson Dobash dalam buku mereka bertajuk: "When Men Murder Women" (2015) memuat hasil riset soal itu. Pria membunuh mantan pasangan wanita, karena masih cemburu.

Suami-isteri Dobash adalah guru besar kriminologi The University of Manchester, Inggris. Mereka melakukan riset di Inggris selama sepuluh tahun sampai 2015, sehingga membuat kesimpulan hasil riset di buku tersebut.

Caranya, mereka rutin mendatangi tujuh penjara di Inggris. Mengamati berkas narapidana khusus pembunuhan. Lalu, mereka mewawancarai para narapidana pembunuh pasangan (suami-isteri, pacar, atau kencan singkat) mereka. Tujuannya, mengetahui pemikiran pembunuh, sesuai judul buku mereka.

Dobash: "Kami meneliti 105 kasus pembunuhan pasangan (suami-istri, pacar, teman kencan). Pembunuhan seksual, pembunuhan wanita yang bukan pasangan intim, tetapi dibunuh dalam pembunuhan seksual. Juga meneliti 98 kasus, empat di antaranya adalah pembunuh berantai. Dan pembunuhan wanita di atas 65 tahun, dengan 40 kasus. Kami juga membandingkan 424 kasus pembunuhan laki-laki terhadap laki-laki."

Riset mereka mengungkap aneka masalah sosial mengerikan. Mereka menemukan bahwa banyak wanita dibunuh oleh pria pencemburu, posesif, dan pengontrol.

Dobash: "Kami menemukan bahwa dalam sebagian besar kasus, pria membunuh pasangannya karena kecemburuan seksual. Dan, sekitar 65 persen pria pembunuh wanita yang kami riset, adalah pelaku Domestic Violence (DV)." Di Indonesia disebut KDRT.

Inti hasil riset Dobash, pria pembunuh wanitanya (isteri, pacar, selingkuhan, pelacur) karena pria itu merasa, bahwa wanita itu miliknya. Bukan milik Allah. Bukan makhluk yang bebas, punya kehendak, menentukan jalan hidup dan pilihan perilaku, yang otonom.

Pria pembunuh wanitanya merasa pegang kendali atas tindakan dan jalan hidup wanitanya. Semua dikendalikan pria. Karena pria merasa, wanita itu mutlak miliknya. Dalam bahasa Inggris disebut possessive, di Indonesia-kan jadi posesif.

Jika pria itu putus hubungan dengan pasangan wanitanya, atau bercerai untuk suami-isteri, maka ia akan berusaha keras untuk bisa kembali rukun. Dengan cara membujuk, merayu, bahkan bisa mengancam dan memukul, jika si wanita menolak.

Ironisnya, wanita justru takut terhadap pria posesif. Setelah mereka berhubungan dekat, kemudian wanita tahu pria itu ternyata posesif, maka wanita bakal menjauhi, sampai akhirnya putus atau cerai.

Sebaliknya, si pria setelah paham bahwa hubungan mereka tidak bisa kembali, maka kemarahan semakin memuncak. Ibarat anak kecil kehilangan mainan. Anak ini akan mencari mainan yang hilang, tidak mau diganti dengan mainan baru, meskipun bentuknya persis sama.

Pria posesif yang ditinggalkan wanitanya, sangat benci dan menyimpan dendam pada dua orang: Wanita mantannya, atau pria pasangan baru si mantan.

Sumber: