Strategi Perampok Sergap Mangsa
"Ke perumahan Bukit Cengkeh, Depok."
"Hayo. Tanpa argo Rp 93 ribu."
"Rp 90 ribu, ya"
"Hayo…."
Adegan ke-16. Haris naik mobil Avanza, duduk di belakang sopir. Adegan ke-17, tiba di Bukit Cengkeh, Haris minta sopir berhenti, minta sopir menunggu, ia minta duit teman yang rumhanya dekat situ. Adegan ke-18 Haris langsung turun.
Adegan ke-19. Haris kembali masuk taksi, mengatakan ke sopir, tidak ada uang. Ia meminta sopir mengantarkan ke mesin ATM. Mobil jalan lagi.
Adegan ke-20. Dalam mobil Haris menelepon kakaknya di Medan, hendak meminta transfer untuk membayar taksi. Tapi, telepon tidak terjawab.
Adegan ke-21. Mobil tiba di mesin ATM. Haris turun, pura-pura mengambil uang. Adegan ke-22, Haris kembali ke mobil, melanjutkan ke Bukit Cengkeh. Adegan ke-23. Tiba di area Bukit Cengkeh. Mobil berhenti.
Adegan ke-24. Haris mengambil pisau dari tas. Kemudian dia mengatakan ke sopir: "Maaf pak, sebenarnya saya tidak ada uang".
Sony bertanya sengit: "Apa maksudnya?"
Adegan ke-25, Sony membalikkan badan ke arah Haris di jok belakang. Haris menodongkan pisau ke wajah Sony., sambil bilang: "Saya anggota polisi."
Adegan ke-26. Sony membentak: "Apa maksudnya? Menodong?" Sony mendorong tangan Haris. Mencakar wajah Haris.
Adegan ke-27. Haris menusukkan pisau ke Sony. Berkali-kali. Hais mengaku lupa, bagian mana saja yang ditusuk. Tapi luka di tubuh Sony ada di punggung, telinga kiri, lengan kiri, dada, terakhir pisau tertancap di leher.
Adegan ke-28. Haris keluar mobil, hendak ke jok depan, mengambil alih kemudi. Tapi ketika Haris keluar. Sony mengunci mobil atau central lock. Haris mencoba membuka pintu satu persatu. Tidak berhasil.
Adegan ke-29, Haris lari ke arah perumahan. Ia baru ingat, barang-barangnya termasuk dompet di dalam mobil. Haris balik lagi ke mobil. Menggedor-gedor. Sony terluka para, tidak membuka mobil.
Sumber: