Mengapa Dua Wanita Dibunuh Dicor?

Mengapa Dua Wanita Dibunuh Dicor?

Apakah cerita saksi Ryandi itu benar atau tidak, akan diuji polisi. Pastinya, ia akan dimintai keterangan sebagai saksi. Tapi, saksi paling valid dalam urusan itu adalah Heri. Yang belum bisa ditanya-tanya, karena ia masih syok isterinya meninggal dengan cara begitu tragis.

Cara pembunuh menutupi kejahatan, bisa beragam. Yang ngetren sekarang adalah mutilasi. Sedangkan cara dicor, agak jarang walaupun pernah terjadi.

Prof Marilyn T. Miller, guru besar ilmu forensik di Virginia Commonwealth University, Amerika Serikat (AS), mengulas aneka cara pembunuh menutipi jejak pembunuhan.

Prof Miller: "Di TKP, Anda akan mengetahui DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) korban dan pembunuhnya.​ DNA keduanya ada di TKP. ​Jika pembunuh bisa menghapus keduanya, itu adalah skenario yang sempurna."

Teori Miller itu diulas Bruce Watson di The Guandian Labs, terbitan 14 April 2017, bertajuk: "Murders are tough enough for detectives to solve, but things get even more complicated when criminals destroy the trail of evidence".

Watson memberi contoh kasus pembunuhan suami-isteri, Bill Lasky dan Bertha Lasky di West Hills, California, AS, 4 Februari 2001. Kasus ini menghebohkan warga California, bahkan Amerika, waktu itu.

Mereka dibunuh perampok di rumah mereka. Lantas, perampok menjarah mobil mahal, Buick Regal keluaran tahun 1995.

Kasus itu baru terungkap November 2007, atau hampir tujuh tahun setelah pembunuhan. Pelakunya adalah Gregory Douglas Miner, akhirnya dihukum mati.

Mengapa polisibegitulama mengungkap? Jawabnya, karena pelaku, Miner, menghapus jejak dengan cara membakar rumah keluarga Lasky. Mayat suami-isteri itu hangus, tak bisa dikenali.Apalagi, DNA pelaku, lenyap.

Ternyata, rumah keluarga Lasky tidak hangus total. Ada sebagian yang cuma gosong. Di bagian itu polisi menemukan DNA terduga pelaku. Kemudian polisi mengejar terduga pelaku. Miner ditangkap.

Ternyata Miner residivis perampok. Dan, berdasar pemeriksaan forensik, ia meninggalkan jejak DNA di TKP. Ia ditangkap polisi, di saat publik sudah lupa pada kasus perampokannya, tujuh tahun sebelumnya.

Di kasus cor Bekasi, terduga pelaku, Permana, menutupi jejak dengan cara praktis. Tidak heboh dengan membakar. Tapi, ia panik dan diduga depresi, sehingga bunuhdiri. Dugaan ini masih diuji polisi. Hasilnya akan diumumkan polisi kemudian. (*)

Editor: Sugeng Irawan

Sumber: