Pemutilasi Kaliurang Tipe Agresif?
Mutilasi lagi. Tubuh Ayu Indrawari (34) dibelah jadi 65 bagian. Kejadian di wisma Jalan Kaliurang KM 18, Yogya, Minggu (19/3). Terduga pelaku, pria usia 23, ditangkap di Temanggung, Selasa (21/3). Lagi, polisi kerja ekstra cepat.
Mutilasi ini beda dengan yang lain. Umumnya mutilasi bertujuan membuat tubuh korban praktis dikemas, lalu dibuang. Ini, sudah bentuk potongan kecil-kecil (65 bagian) dan dibiarkan di TKP (Tempat Kejadian Perkara).
Jelasnya, kronologi kejadian begini:
Sabtu, 18 Maret 2023 pukul 13.00 WIB. Tersangka pria usia 23, identitas belum diungkap polisi sampai Selasa (21/3) malam. Ia check-in di wisma itu untuk waktu enam jam. Membayar Rp 60 ribu. Ia datang sendiri.
Sabtu, 18 Maret 2023 pukul 14.00 WIB tersangka keluar meninggalkan wisma. Sejam kemudian ia balik ke penginapan bersama seorang wanita (kemudian diketahui bernama Ayu). Kali ini naik motor. Menurut petugas wisma, mereka kelihatan akrab, atau saling kenal.
Tersangka dan korban masuk ke kamar. Lalu tersangka keluar lagi, menemui petugas wisma, pesan perpanjangan sewa kamar 6 jam lagi, meskipun sewa enam jam pertama belum habis.
Minggu, 19 Maret 2023 pukul 02.00 WIB, penjaga wisma melihat motor tersangka sudah tidak ada di tempat parkir. Penjaga memeriksa motor tersangka, sebab waktu sewa kamar seharusnya sudah habis Minggu (19/3) pukul 01.00 WIB. Dan, tersangka tidak pernah kembali lagi.
Minggu, 19 Maret 2023 pukul 23.00 WIB (sekitar 21 jam setelah tersangka pergi).
Penjaga wisma mengetuk pintu kamar, karena penjaga tahu, bahwa masih ada seorang wanita di dalam kamar. Dan, waktu sewa kamar sudah habis sejak 22 jam sebelumnya.
Petugas wisma heran, karena wanita dalam kamar itu tidak pernah keluar sejak sehari sebelumnya. Kondisi dalam kamar, lampu menyala. Tapi sepi tak ada suara.
Direskrimum Polda DIY, Kombes Nuredy Irwansyah Putra kepada pers, mengatakan, petugas wisma hendak menanyakan ke penghuni, apakah akan memperpanjang sewa kamar, atau tidak?
Kombes Nuredy: "Pintu diketuk tidak ada jawaban. Kemudian diintip dari jendela terlihat ada kepala tergeletak di lantai kamar mandi. Dan terlihat bercak darah bertebaran di situ.”
Penjaga lalu menghubungi pemilik wisma. Pemilik wisma menghubungi polisi. Polisi bersama pemilik wisma membuka kamar dengan kunci cadangan.
Tampak-lah, tubuh manusia terpotong-potong berserakan di kamar mandi. Darah di mana-mana. Ada puluhan potong. Juga ada gergaji, pisau komando, cutter.
Potongan dibagi tiga bagian besar: Kepala, badan serta kaki-tangan. Setelah dihitung, ada 65 potong tubuh. Potongan tubuh disatukan, dibungkus kantong jenazah, dibawa ke RS Polri untuk otopsi.
Sumber: