Sakura Haitang

Sakura Haitang

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

Berdagang memang pintu rejeki nomor wahid. Apalagi berdagang suara, langsung jadi komut.

Fa Za

Caption foto yang menyertai artikel ini membingungkan: "tiga dari kanan" yang dimaksud siapa?

Sri Wasono Widodo

Ketika Pandawa mau diwisuda untuk menguasai separuh wilayah Astinapura, yang memang haknya, Sengkuni punya skenario licik menyuruh Purucono, seorang undagi (arsitekt tradisional) membangun Bale Sigala Gala (tempat wisuda) dari material yang mudah terbakar. Ketika Pandawa sampai di Bale Sigala Gala, dalam suasana kelelahan datanglah Widura yang mencium gelagat mencurigakan dari strategi Sengkuni, berpesan jika nanti ada apa apa ikuti saja garangan putih. Di tengah malam ternyata atas suruhan Sengkuni, Purucono bersama isteri dan empat anaknya membakar Bale Sigala Gala. Beruntunglah Pandawa selamat dengan mengikuti garangan putih. Purucono bersama anak isterinya justru yang terbakar, dikira Kurawa jenazah Pandawa dan Kunti. Alkisah di suatu hari Destarastra mengira Pandawa tewas, sehingga melantik Kurupati (Duryudana) puteranya sendiri sebagai raja bagi Astinapura. Ternyata tiba tiba Werkudara datang dan mengingatkan janji Destarastra untuk menyerahkan separuh Astina, yang ternyata sudah diserahkan pada Duryudana. Maka solusinya diberilah Pandawa wilayah hutan Wanamarta untuk dijadikan wilayah kerajaan Pandawa. Ternyata dengan kerja keras terutama Werkudara, Pandawa berhasil bangkit kembali mendirikan Amarta. No sweet without sweat. Man jadda wa jada.

Yellow Bean

Kirain mbok pijet udah nggak laku Mba @LusyAnggraini Kalo sampai ada nomor antrian seperti di kampung Mba Lusy berarti masih exist ya. Kalo di kampung saya juga sudah dua jalur antara pijat sertifikat/spa dan mbok pijet. Kalo anak saya pake tangan ibunya sendiri hehe

Lusy Anggraini

Bu YB.. Spa sepertinya untuk kalangan menengah keatas atau juga ibu muda milenial sambil spam story sosmed. Kalau kalangan menengah kebawah masih pakai jasa mbok pijet hehe, seperti di kampung saya mbok pijet/dukun bayi masih ramai bahkan sampai ada nomor urut untuk antri

Yellow Bean

Assalamu'alaikum Semangat berakhir pekan untuk semua jama'ah CHD. Spa yang dulu di tangani mbok pijet, sekarang di pegang sarjana. Dengan lisensi formal bahkan bisa dibentuk Persero. Management modern. Dunia bergerak ke arah yang lebih baik dan lebih meyakinkan. Terimakasih inspirasi pagi nya Abah.

Lusy Anggraini

Topik hari ini cocok sekali dengan maraknya pembunuhan anak yang dilakukan orang tua kandung sendiri, berbagai macam alasan yang ujung-ujungnya "demi kebaikan anak". Bahkan ada yang membuat skenario "digondol Wewe gombel" dengan melakukan pencarian dibantu polisi hingga berbagai ritualpun dilakukan. Alhasil Wewe gembelnya ternyata ayah kandung sendiri. Ayah emosi karena bayinya rewel dan terus menangis hingga kepikiran untuk membekap sampai tidak bernyawa lali dimasukkan kedalam kantong kresek kemudian dimasukkan jok motor untuk dibuang ke sungai.. Hellooowwww pak itu anakmu bukan tikus :( Dulu pernah dengar ada program harus punya sertifikat pra-nikah, sebelum nikah harus mengikuti pelatihan dan pembekalan agar siap mental untuk menjalani rumah tangga, sehingga kejadian pembunuhan anak karena emosi sesaat tidak terjadi. Entah program itu sudah ketilep beriringan dengan pandemi covid-19. Salam sehat semua.. #IAI AL-KHOZINY SIDOARJO

Leong Putu

Penyebab bayi menangis katanyi, ada tiga : lapar, tidak nyaman dan emosi. Saya yakin @Otong S tau akar dari tiga masalah ini. Dan saya sepakat dengan itu. Akar masalahnya cuma satu : Monopoli. "Ahhhh….bukan…bukan monopoli macam import beras atau daging sapi". Ini prihal monopoli seorang Ayah. Saat bayi lahir, ayah kembali ingin menguasai semuanya : susu dan daging. Oleh sebab itu bayi jadi emosi karena lapar dan kurang pelukan. Wkwkwkwk…lah wong semua sudah kembali dimonopoli bapaknya… Kalau Azza dan Isna, saya yakin seyakin yakinnya tidak mengalami ketiga - tiganya. Lapar, tidak nyaman dan emosi. Anda tahu kenapa ? Karena Bapaknya ndak doyan susu dan daging. Doyanannya kertas.

Sumber: