Busyro: Nilai Kebangsaan Terus Digerus Mesin Korupsi lewat Imperium Buzzer

A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag
Filename: frontend/detail-artikel.php
Line Number: 116
Backtrace:
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view
File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once
AMEG – Saat ini nilai-nilai kebangsaan sangat terancam, dan terus digerus oleh mesin korupsi yang bernama imperium buzzer-buzzer politik.
Demikian ditegaskan mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Busyro Muqoddas, saat menjadi narasumber "Menilik Pemberantasan Korupsi Pasca Tes Wawasan Kebangsaan dan Putusan Mahkamah Konstitusi Terkait KPK", yang disiarkan langsung di akun YouTube Public Virtue Research Institute, Jumat (7/5/21).
"Nilai-nilai kebangsaan sekarang bukan saja terancam, tapi terus digerus oleh mesin korupsi, yang mesin korupsi itu semakin canggih, dengan menggunakan kekuatan imperium buzzer-buzzer politik," tegasnya.
Kekuatan itu, sambung Busyro, sudah terjadi sejak adanya isu Taliban yang menyerang penyidik senior KPK, Novel Baswedan.
"Kalau tadi saya katakan ada bagan tentang militan Taliban itu, kuat dugaan itu adalah produk dari imperium buzzer-buzzer politik itu," tegasnya lagi.
Berdasar pengalamannya saat menjadi pimpinan KPK, dia tidak pernah melihat ada fanatisme kelompok agama apapun. Baik kristiani, Islam, Hindu maupun Buddha.
"Saya masih ingat nama Kristian, polisi yang bertugas sebagai penyidik senior di KPK, itu Kristen yang saleh. Kadek, Jaksa yang saleh. Novel Baswedan cs yang memilih pindah alih status dari sebagai perwira polisi, pindah menjadi penyidik KPK, berkhidmat di KPK untuk fokus kepada KPK,” rincinya.
“Tapi kemudian yang terjadi adalah dipaksa untuk alih fungsi, yang hasilnya sangat mengejutkan kita semuanya," ungkap Busyro.(ar)
Sumber: