KKN UM Ajari Ecoprint dengan Cara Sederhana
AMEG - Guna mengasah potensi desa wisata dan ekonomi kreatif, tim Kuliah Kerja Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Malang (UM), membekali ibu-ibu PKK Desa Benjor, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, dengan keterampilan melalui workshop dan pelatihan ecoprint.
Sekretaris KKN, Dewi Mega Mufia menjelaskan, pelatihan berlangsung di Balai Desa Benjor selama satu minggu. Diikuti 11 ibu-ibu PKK dari masyarakat sekitar.
Menurut mahasiswa program studi (prodi) S1 Tata Busana ini, Desa Benjor memiliki banyak potensi. Termasuk tanaman perkebunan yang melimpah. Hal ini dinilai sebagai salah satu peluang, untuk dikelola dan dimanfaatkan sebagai daya tarik.
‘’Sumber daya alam di sini cukup besar. Banyak pepohonan, tanaman perkebunan yang bisa dipraktikkan bersama ilmu sederhana ecoprint ini," ujarnya.
Teknik ecoprint merupakan sebuah proses untuk mentransfer warna, serta bentuk dari daun tumbuhan pada kain secara langsung. Untuk teknisnya, lanjut Mega, menggunakan teknik poinding, alias memukul dengan media palu atau batu yang dirasa cukup mudah dan serhana.
‘’Kalau pakai steaming atau dikukus, pengajarannya ke ibu-ibu lebih rumit. Jadi cukup pakai teknik poinding saja yang lebih sederhana. Supaya mudah dimengerti dan dipraktikkan.’’
‘’Ibu-ibu hanya tinggal mengambil beberapa daun dari tanaman yang ada, kemudian menempelkanya pada kain, lalu dipukul pukul hingga pigmen warna pada daun tersebut menempel pada kain,’’ jelasnya.
Tak hanya itu saja, tim KKN UM ini juga membagikan wawasan lebih dalam terkait ecoprint. Mulai jenis daun apa saja yang paling bagus diaplikasikan ke kain, jenis kain berbahan alami, berikutnya praktik langsung baik sampai finishing.
"Supaya lebih mudah, kita praktikkan di depan ibu-ibu langsung, sambil tanya jawab supaya hasilnya bagus," tukasnya.
Tim KKN ini, terdiri dari 12 orang. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Dr. Ahmad Munjin Nasih, S.Pd, M.Pd. Dengan tiga anggota, yang merupakan tim inti dari program pelatihan ini. Yakni Dewi Mega Mutia (S1 Pendidikan Tata Busana), Diaz Araisya Sabrina Luthfi (S1 Psikologi) dan Rifkiya Adam Mustofa (S1 Pendidikan Teknik Otomotif).
Mereka berharap, ilmu sederhana ini dapat dikembangkan secara berkelanjutan sehingga berdampak positif baik lingkungan maupun ekonomi.
"Baik itu dari masyarakat Desa Benjor maupun ibu-ibu PKK, diharapkan bisa terus berinovasi untuk menambah penghasilan mereka dan daerah. Siapa tahu kedepannya bisa menjadi usaha kecil yang kemudian jadi ciri khas Benjor dan membawa desa ini menjadi desa yang berdaya," tandas Mega. (avi)
Sumber: