Tingkat Produksi Migas Harus Diimbangi Penurunan Emisi Karbon

Tingkat Produksi Migas Harus Diimbangi Penurunan Emisi Karbon

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

AMEG.ID, Bandung - Staf Ahli Menteri Bidang Energi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) - Haruni Krisnawati mengatakan, data KLHK tahun 2019 tercatat sektor energi menjadi penyumbang emisi terbesar kedua mencapai 34,4 persen.

Melansir Republika, Kata Haruni, pemerintah dan pelaku industri hulu migas seharusnya bisa melakukan inovasi dalam menekan emisi karbon yang dihasilkan. Staf Ahli Menteri Bidang Energi memaparkan, data KLHK tahun 2019 mencatat sektor energi menjadi penyumpang emisi terbesar kedua, yakni 34,4 persen.

“Meskipun industri minyak dan gas merupakan pilar utama perekonomian, industri ini juga mempunyai tanggung jawab besar dalam mengurangi emisi karbon,” kata Haruni.

Salah satu cara yang bisa dilakukan industri hulu migas, dengan mengurangi laju emisi karbon lewat teknologi Carbon Capture Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS). Pemerintah mendukung penerapan teknologi CCS/CCUS di Indonesia. (IC-BG/REPUBLIKA)

Sumber: