Markaz Dakwah UMM Tebar Kebaikan di Malang Selatan

Markaz Dakwah UMM Tebar Kebaikan di Malang Selatan

AMEG-Kembali memberikan bantuan sekaligus menjalankan dakwah. Markaz Dakwah Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjalankan agenda Menebar Kebaikan. Kali ini memberikan bantuan ke beberapa daerah. Salah satunya sembako di Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang. Distribusi bantuan dilakukan sejak awal Ramadan. Saat ditemui, Jamal S.HI M.Sy selaku ketua Markaz Dakwah FAI UMM menjelaskan. Kegiatan itu diawali dengan pencarian lokasi yang mendapat dampak parah. Salah satunya adalah kecamatan Donomulyo yang mengalami kerusakan di berbagai aspek. Menurutnya, kecamatan yang terletak di Malang Selatan ini juga membutuhkan bahan pokok dalam beberapa minggu kedepan. Di samping itu, bantuan sembako juga disebarkan di tiga titik, yaitu kecamatan Donomulyo, Pantai Ngliyep dan Pantai Ngantep. Tentunya daerah yang dipilih merupakan lokasi yang terdampak gempa berskala 6,8 magnitudo beberapa minggu lalu. Terdata, ada sekitar 120 Kartu Keluarga (KK) yang harus mengungsi dan juga terdampak karena gempa tersebut. “Setelah kami cari tahu beberapa kali, kami menemukan 120 keluarga yang terdampak gempa. Penyebaran distribusi di beberapa titik juga dimaksudkan agar bisa memberi manfaat yang lebih luas lagi,” jelasnya. Dia juga menambahkan bahwa program ini menjadi salah satu bentuk beramal sekaligus menjadi fasilitas bagi donatur untuk menyalurkan sembako. Terlebih lagi suasana Ramadan yang mendorong mereka untuk memberi kebaikan lebih banyak. Membantu sesama membagi kebahagiaan bersama. Lebih lanjut, dituturkan Jamal, protokol kesehatan tetap dipatuhi saat proses distribusi bantuan. Apalagi mengingat masih dalam situasi pandemi Covid-19. Selain itu ia menilai bahwa kamp pengungsian juga menjadi tempat yang rawan terkait penularan Covid, sehingga penting untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan. Terakhir, Jamal juga berharap bantuan ini bisa meringankan para masyarakat Donomulyo dan titik-titik distribusi bahan pokok. Paling tidak bisa menjadi persediaan makanan untuk beberapa hari ke depan. “Apalagi sebentar lagi kita akan sampai pada hari raya Idul Fitri,” pungkasnya menerangkan. (yan)

Sumber: