Perum Bulog Cabang Malang Mengaku Kesulitan Menyerap Gabah Dan Beras Hasil Panen Petani

Perum Bulog Cabang Malang Mengaku Kesulitan Menyerap Gabah Dan Beras Hasil Panen Petani

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

Kepala Perum Bulog Cabang Malang - Siane Dwi Agustina menyebut, sejauh ini pihaknya membeli gabah dan beras sesuai ketentuan Peraturan Badan Pangan Nasional no 6 Tahun 2023, tentang Harga Pembelian Pemerintah dan Rafikasi Harga Gabah dan Beras. 

"Bulog tidak bisa membeli beras dan gabah di atas HPP," tegas Kepala Perum Bulog Cabang Malang Siane Dwi Agustina.

Melansir Metro, Meski begitu Bulog Malang mengaku kesulitan menyerap gabah dan beras hasil panen petani, karena melampaui harga pembelian pemerintah (HPP). Kendati demikian, Bulog Malang terus berusaha sehingga pengadaan beras melibatkan mitra kerja selama Januari-September terealisasi 11.800 ton dari target 23.000 ton selama 2023. Target penugasan menyerap beras petani itu direvisi dari sebelumnya 27.000 ton setahun. 

Dengan kondisi stok beras Bulog yang saat ini mencapai 4.500 ton, dan per Januari - Oktober ini stok beras untuk Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ada 1.500 ton, itu belum bisa membuat harga beras di pasaran stabil. (NF-BG/METRO)

Sumber: