OJK Sebut Tingkat Literasi Keuangan Syariah Indonesia Sangat Rendah

OJK Sebut Tingkat Literasi Keuangan Syariah Indonesia Sangat Rendah

AMEG.ID, Jakarta - Kepala Grup Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) - Muhammad Ismail Riyadi mengatakan,  tingkat literasi keuangan syariah di Indonesia masih sangat rendah, berdasarkan survei berkala yang dilakukan OJK terkait literasi keuangan.

Melansir CNN Indonesia, Survei Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLIK) menyebut, hanya ada 9 dari 100 orang yang benar-benar melakukan keuangan syariah. Adapun tingkat inklusi keuangan syariah baru mencapai 12,12 persen, tertinggal jauh dari tingkat inklusi keuangan secara umum yang mencapai 85 persen.

"Kalau kita lihat survei OJK, Survei Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLIK) yang selalu dilakukan selama 3 tahun, tahun 2022 misalnya, gap antara tingkat literasi keuangan secara keseluruhan adalah 49 persen, keuangan syariahnya 9,14 persen. Jadi masih ada gap sekitar 40 persen," ujar dia.

Menurut dia, produk perbankan syariah memiliki banyak variasi dalam bentuk akad (perjanjian) yang digunakan jika dibandingkan dengan produk konvensional. Namun, tantangan yang harus diatasi adalah cara menghadapi perbedaan preferensi individu dan mendidik masyarakat tentang produk keuangan syariah untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah. (YO-BG/CNN INDONESIA)

Sumber: