Mati Pascavaksin
![Mati Pascavaksin](https://ameg.disway.id/uploads/IMG-20210512-WA0026.jpg)
A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag
Filename: frontend/detail-artikel.php
Line Number: 116
Backtrace:
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view
File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once
Semua manusia pasti mati. Tapi, kematian pascavaksinasi korona, Trio Fauqi Firdaus (21) di Jakarta, gawat. Bisa krisis kepercayaan. Lalu warga takut divaksin. Sangat bahaya.
***
Kronologi kasus ini ada dua versi. Diceritakan dua orang berbeda yaitu Viki (24) kakak Trio dan Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Prof Hindra Irawan Satari.
Kronologi ini penting buat masyarakat. Terutama, bagi yang belum divaksin.
Versi satu. Viki cerita kepada wartawan, Senin (10/5/21). Bahwa Trio pulang kerja (di Pegadaian Cibubur, Jakarta Timur) sekitar pukul 16.00, Rabu (5/5/21). Siangnya, bersama rombongan kantor, Trio divaksin di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Selatan.
“Sampai rumah, dia mengeluh ke ibu kami, katanya badannya terasa nggak enak,” tutur Viki.
Diceritakan Trio kepada keluarga, ia bersama rombongan kantor divaksin petugas yang bekerjasama dengan RSUP Pertamina.
Sambil berjalan tertatih, Trio mengeluhkan pusing. Ibunya mengecek jidat Trio, panas. Ibunda panik.
Ibu menawarkan obat sakit kepala. Tapi Trio menolak. Khawatir campur dengan vaksin yang sudah masuk ke tubuhnya. “Khawatir terjadi apa-apa,” ujar Viki.
Ibunda bertanya, mana yang sakit? Ternyata banyak. Kepala pusing. Badan panas. Terasa ngilu di sekujur badan.
Tidak pakai menunggu, Trio dibawa ibunda bersama Viki ke klinik dekat rumah. “Sampai di sana, klinik baru saja tutup. Kami balik pulang lagi,” tuturnya.
Esoknya, Kamis (6/5) gejala yang dirasakan Trio semakin berat. Panas, pusing, ngilu, ditambah kejang-kejang.
"Napasnya sudah berat. Seperti sesak. Terengap-engap, termegap-megap, matanya itu seperti orang kejang," ujarnya.
Keluarga membawa Trio ke RS swasta di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, dekat rumahnya.
Tiba di RS, keluarga pengantar ditanya dokter. Keluarga menceritakan kronologi. Kemudian dokter tidak langsung menangani, karena mendengar akibat vaksinasi. Dokter melapor ke atasan.
Sumber: