Pulihkan Pariwisata Nasional, Sandi Kembangkan Rediscover Indonesia

A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag
Filename: frontend/detail-artikel.php
Line Number: 116
Backtrace:
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view
File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once
AMEG - Menemukan kembali atau Rediscover Indonesia menjadi gagasan terbaru Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif nasional.
Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, gagasan itu muncul saat dia menggelar rapat bersama Accor Group dan Sapta Nirwandar, selaku Chairman Indonesia Tourism Forum.
Sandiaga menjelaskan, Rediscover Indonesia merupakan konsep untuk menarik para wisatawan agar lebih mengenal Indonesia melalui alam, seni, budaya, kuliner, dan kebugaran.
"Melalui pendekatan Rediscover Indonesia, para wisatawan akan mendapat sensasi pengalaman wisata yang berbeda di tiap-tiap destinasi wisata," jelas Sandiaga kepada wartawan, Sabtu (15/5/21).
Menurutnya, Accor Group sebagai jaringan hotel terbesar di Indonesia agar menjadi contoh bagaimana protokol CHSE diterapkan dengan baik oleh pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya UMKM lainnya.
CHSE merupakan akronim dari Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment (Ramah lingkungan). CHSE mulai diterapkan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia sejak September 2020.
Melalui penerapan protokol kesehatan yang ketat, Sandiaga yang juga Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, berharap sektor pariwisata dapat terus meningkat dan lapangan kerja semakin terbuka luas.
"Kami juga mendorong agar produk-produk UMKM ekonomi kreatif Indonesia dapat lebih diberdayakan. Pernak-pernik, souvenir, dan kerajinan tangan harus menjunjung tinggi kearifan lokal dan 100 persen buatan Indonesia," katanya. (ar)
Sumber: