Jatim Mencatat Prestasi Sebagai Lumbung Pangan Nasional

Jatim Mencatat Prestasi Sebagai Lumbung Pangan Nasional

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

AMEG.ID, Jakarta - Berdasarkan angka sementara produksi padi yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Provinsi Jawa Timur kembali menduduki peringkat pertama penghasil padi terbesar di Indonesia.

Melansir Detik, predikat itu berhasil dipertahankan oleh Jawa Timur selama 4 tahun berturut-turut sejak 2020. Provinsi Jawa Timur kembali menduduki peringkat pertama penghasil padi terbesar 2023 di Indonesia dengan total 9,591 juta ton gabah kering giling (GKG) atau setara beras sebesar 5,538 juta ton.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, angka produksi padi di Jatim mencapai satu per enam dari produksi beras nasional. Kontribusi Jawa Timur menghasilkan beras dalam jumlah besar sejalan dengan kegigihan warganya.

Sebagian besar petani mengelola lahan sawah pertanian padi dengan menggunakan pupuk organik yang sangat bermanfaat dalam memberikan multiplayer effect. Efek pengganda ini menunjukkan peningkatan kuantitas padi dari yang sebelumnya dan mampu menekan biaya operasional. (IC-DL/DETIK)

Sumber: