Hari Ini SD di Kota Malang Uji Coba Tatap Muka, Begini Protokolernya
AMEG- Uji coba tatap muka tingkat Sekolah Dasar (SD) akan berlangsung Kamis (15/4/2021) hari ini. Beberapa sekolah di Kota Malang sudah mempersiapkan segala sarana dan prasarana (sarpras) yang memenuhi standart protokol kesehatan (Prokes).
Di SDN Kasin sudah menyusun Standart Operasional Prosedur (SOP) tatap muka. "Yang pertama pasti cek sarpras, mencakup kesediaan tempat cuci tangan, hand sanitizer, thermogun, sabun, masker. Kami juga siapkan tabung oksigen," jelas Kepala Sekolah SDN Kasin, Budi Hartono SPd MPd, kepada Ameg.Id.
SOP dibuat dengan 8 dasar hukum. Salah satunya adalah Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19."Di SOP mengatur mulai dari sosialisasi orang tua, dan teknis pembelajaran dimulai sampai anak pulang. Nanti setelah anak-anak pulang, kelas akan disemprot disinfektan," ungkapnya.
Setiap hari kepala sekolah bersama guru akan melakukan evaluasi berkala. Kemudian seminggu sekali akan laporkan ke Puskesmas dan Dinas Pendidikan Kebudayaan (Dikbud) tentang laporan hasil evaluasi harian kami," jelasnya.
Sebanyak 510 murid SDN Kasin rencananya akan masuk secara bergilir sistem shift.
Kamis hari ini diawali murid kelas 6 yang masuk. Ada shift pagi dan siang, masing-masing 2 jam. Sesuai SKB 4 menteri, pagi jam 07.00-09.00, siang jam 09.15-11.15 . ''Tapi akan kami sesuaikan dengan keputusan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang," katanya.
Jika Pemkot Malang ada ketentuan lain, tinggal mengumumkan ke wali murid. ''Kita sudah siap kok, tinggal menunggu SE dari pak Wali, biar enak melangkahnya," kata Budi.
Sementara di SDN Dinoyo 3 tidak hanya menyiapkan sarpras. Pihak sekolah sudah mengedarkan kuesioner kepada wali murid. “Kita sebelum sosialisasi tatap muka, wali murid itu sudah saya beri google form. Untuk mengizinkan setuju tidaknya masuk sekolah,” kata Kepala Sekolah SDN 3 Dinoyo, Suryani SPd MPd. Seluruh wali murid menyatakan setuju dilakukannya sekolah tatap muka. Sehingga pihak sekolah langsung mempersiapkan teknis tatap muka.
"Yang masuk kelas 6 terlebih dahulu, dibagi menjadi dua termin.Tempat belajarnya di aula, tidak di kelas," jelas Suryani.
Dipilih belajar di aula, menurut Suryani supaya physical distancingnya bisa diterapkan maksimal. (ir)
Sumber: