AMEG - Cak Sodiq New Monata menanggapi polemik kerumunan di acara ulang tahun ke-56 Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang digelar di rumah dinas Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (19/5/2021) lalu.
Menurut Cak Sodiq, polemik sebaiknya disudahi saja. "Ibuke'e wis jaluk sepuroh, wis leren (ibu sudah minta maaf, sudah berhenti) menghujat," kata Cak Sodiq kepada ameg.id saat mendampingi silaturahmi Dirut JPNN Auri Jaya dengan Dirut Arema Media Group (Ameg) Malang Imawan Mashuri di Lawang Kabupaten Malang Senin (24/5/2021) dini hari.
Cak Sodiq tak menampik bila video viral kerumunan ulang tahun Khofifah ini juga jadi perbincangan hangat di kalangan artis dan musisi dangdut di Jatim. Utamanya di grup-grup WhatsApp.
Dalam video itu, tampak dugaan kerumunan, suasana cukup meriah. Makanan dari katering ternama. Juga ada panggung musik dengan bintang tamu Katon Bagaskara. Bahkan ada hiasan balon hingga lampu berwarna-warni. Semuanya jadi bahan perbincangan yang semakin memicu pro dan kontra.
Karena itu, kata Cak Sodiq, kalau diteruskan makin tak ada ujung pangkalnya. "Nawak-nawak musisi dangdut ngomong, ayo gawe konser ngalu nuhat koyok ibuke lak kadit opo-opo. Terus ayas ngomong, wis ker ibuke khilaf wis jaluk sepuroh," katanya.
Karena bila dipaksakan gelar konser dangdut, malah bisa berurusan dengan aparat kepolisian. Dampaknya sangat gak enak. "Kadit onok vitamine tapi tiap hari dieret-eret nang rontak silup, lebih baik dek hamur ae, gawe lagu, dadi ojir," katanya.
Kata Cak Sodiq, saat ini untuk pementasan elektone dangdut sudah dibolehkan yakni untuk acara hajatan dan harus indoor. "Elektone tunggal dengan dua penyanyi untuk hajatan indoor sudah dibolehkan di Jatim, lebih dari itu belum diizinkan, iku sik ae sing dieloki," katanya.-
*kamus bahasa malangan.
Silup = polisi
Rontak = kantor
Nawak = teman
Ngalu uhat = ulang tahun
Kadit = tidak