AMEG.ID, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan impor solar pada tahun 2025 diproyeksikan menurun ke angka 4,6 juta kiloliter dari angka impor pada 2024 yang mencapai 7,9 juta kiloliter.
Penurunan impor ini terjadi karena program mandatori biodiesel 40% atau B40 yang mulai diberlakukan. Bahkan, diprakirakan indonesia akan bebas dari impor BBM Solar pada 2026 nanti. Terutama dengan langkah pemerintah yang akan menggenjot program mandatori biodiesel hingga 50% atau B50. "Nanti kalau 2025 sekarang lagi berjalan, 2026 kita dorong ke B50 maka insyaallah kita tidak lagi impor solar," ujar Bahlil, Rabu (05/02/2025). Kata Bahlil, dari langkah ini negara bisa menghemat devisa mencapai 147,5 triliun rupiah dan nanti pihaknya akan menaikan B40 ke B50 untuk mempercepat penghentian impor solar. Sebagai informasi, PT Pertamina Patra Niaga mulai menyalurkan Bahan Bakar Nabati (BBN) biodiesel berbasis minyak sawit sebesar 40% atau B40 secara bertahap di beberapa wilayah. Corporate Secretary, Heppy Wulansari menyampaikan terdapat 28 badan usaha BBM yang diwajibkan untuk melakukan bauran nabati pada produk BBM jenis gasoil nya atau menjual B40 diantaranya Pertamina melalui Pertamina Patra Niaga. "Hingga saat ini Pertamina Patra Niaga sudah menerima FAME dari BU BBN di 34 titik serah atau sekitar 80% dari target titik serah B40. FAME yang telah kami terima langsung di proses di Terminal BBM dan kami salurkan ke SPBU secara bertahap dan telah dimulai pada minggu pertama Januari 2025," ujar Heppy. Heppy berharap dengan adanya penyaluran B40 bisa mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap bahan bakar fosil serta mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi emisi karbon.Impor Solar RI Diproyeksi akan Menurun Sampai 58 Persen di Tahun 2025
Kamis 06-02-2025,13:14 WIB
Editor : Admin ameg
Kategori :