Inilah Jeera Foundation, Bikin Sahabat Napi Makin Bergengsi

Jumat 28-05-2021,14:56 WIB
Reporter : Ananto Wibowo
Editor : Ananto Wibowo

AMEG - Namanya Jeera Foundation, sebuah yayasan yang dibentuk tiga orang mantan narapidana. Yayasan ini dibentuk untuk memberdayakan warga binaan agar mampu berkolaborasi dengan semua pihak. 

Jeera Foundation  berdiri 23 Juni 2016. Tiga orang pendirinya, adalah Gerhand Ntomo, Rommy Redono Hadi dan Rino Lande.  Yayasan ini dibentuk untuk mengubah stigma masyarakat terhadap para mantan napi.

Gerhand Ntomo menjelaskan, ide pendirian yayasan muncul saat ia masih meringkuk di dalam penjara. Jeera memiliki arti jendela penjara. Karena penjara ini identik dengan tembok-tembok tinggi.

"Kenapa kami bilang jendela? Karena kami ingin menunjukkan kepada mereka meskipun di dalam penjara dan hanya ada jendela kecil. Namun masih ada harapan untuk menjadi lebih baik lagi,"  tutur Gerhand kepada ameg.id, saat hadir di halal bi halal Among Tani Foundation Batu, Kamis (27/5/2021) malam. 

Diceritakan, saat pertama kali yayasan  terbentuk dan dikenalkan tidak ada napi yang mau mendaftar. Sehingga ia bersama para pendiri lainnya, harus rela mendatangi para napi untuk ikut  program yang diberikan Jeera Foundation.

"Dari usaha itu kami mendapat anggota pertama sebanyak 10 orang. Setelah melakukan pelatihan kepada 10 orang dan terlihat hasilnya, perekrutan selanjutnya tak disangka peserta yang mendaftar mencapai 150 orang," ungkap Gerhand. 

Karena itu, dalam sistem perekrutan anggota baru Gerhand dan para sahabat napi  akan menyeleksi para napi yang daftar.  Seleksi meliputi interview. 

Pihak yayasan dibantu petugaa lapas untuk memikih napi mana yang layak menjadi anggota Jeera Foundation.

Anggota yang lolos seleksi, diberi pelatihan dan pembinaan sesuai regulasi Jeera Foundation. Untuk pelatihan, Jeera  menjalin kerjasama dengan lembaga pemasyarakatan di seluruh Indonesia.

Pelatihan yang paling banyak peminatnya, kata Gerhand,  adalah pelatihan menjadi barista."Untuk pelatihan barista, kami bekerjasama dengan sejumlah barista profesional. Untuk memberikan pembelajaran kepada napi bagaimana cara meracik kopi dengan baik,"  jelas Gerdand. 

Hasilnya cukup memuaskan. Misalnya di dalam Lapas Cipinang Jakarta,  sudah berdiri cafe coffee dan dijadikan  para napi untuk berlatih menjadi barista. 

"Ketika napi sudah bebas, kami juga  menyediakan cafe di luar. Sehingga bisa dimanfaatkan mereka untuk bekerja,"  cerita Gerhand. 

Banyaknya napi peminat cafe di dalam lapas, Gerhand membuat peraturan masa kelola cafe selama enam bulan. Setelah enam bulan diganti pengelola lain. 

Pelatihan lain Jeera  adalah pelatihan kerajinan kulit, seni lukis, musik band, menjahit dan program menarik lainnya. Gerhand  berharap ilmu yang didapat di dalam lapas bisa dijadikan modal untuk bersosialisasi dengan masyarakat luar. Sehingga ketika bebas, si napi  bisa diterima di tengah-tengah masyarkat.

Jeera Foundation tak hanya melakukan pelatihan. Jeera ikut bertanggunghawab menyalurkan sahabat napu bekerja  di sejumlah perusahaan yang membutuhkan.

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler