Kemenkop UKM Gandeng IKA UB, Wujudkan UMKM Sebagai Rantai Pasok Nasional dan Global

Kamis 03-06-2021,19:52 WIB
Reporter : M Abd Rahman Rozzi
Editor : M Abd Rahman Rozzi

AMEG- Ikatan Alumni Universitas Brawijaya (IKA-UB) menjalin kerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM RI (Kemenkop UKM). Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) mencakup sosialisasi program dan kegiatan strategis; penelitian dan pengkajian isu-isu penting; peningkatan kapasaitas SDM melalui seminar atau webinar; kewirausahaan, khususnya wirausahawan muda produktif di kalangan perguruan tinggi serta pelatihan, bimbingan teknis dan pendampingan kewirausahaan.

Ketua Umum IKA-UB, Prof Ahmad Erani Yustika SE M.Sc Ph.D, Kamis (3/6/2021) menyampaikan sehari setelah penandatanganan MoU. Alumni UB yang besar itu, tersebar di berbagai sektor di seluruh penjuru nusantara. Sebagai kampus yang sejak didirikan pertama memiliki pola ilmiah pokok pedesaan dan pertanian. Wajar jika banyak alumninya yang berkecimpung di bidang Koperasi dan UMKM.

Karena pada skala usaha tersebut banyak dihuni aktivitas ekonomi pada sektor pertanian, peternakan, perikanan maupun perkebunan. MAka sinergi antara IKA-UB dan pemerintah sangat diperlukan. Untuk mengakselerasi pelaksanaan program pemberdayaan dan pengembangan Koperasi dan UKM.

“Ini merupakan nota kesepahaman IKA-UB yang pertama kali dengan kementerian. Insha Allah akan kami tindak lanjuti dalam kerja efektif di lapangan di hari-hari yang akan datang,” kata Prof Erani.

Sejalan dengan Prof Erani, Menteri Koperasi UKM Teten Masduki dalam sambutannya menuturkan. Untuk menggerakkan ekonomi rakyat melalui Koperasi dan UKM memerlukan kolaborasi dengan banyak pihak.

“Kami akan tinggalkan model pendekatan birokrasi untuk mengembangakan UMKM. Akan kami geser kepada pendekatan profesional. Bekerjasama dengan universitas, inkubator swasta dan lainnya. Jadi akan dilakukan pendampingan secara simultan dan komprehensif. Mulai mengembangkan produk, mengembangkan model usaha, mengakses pembiayaan, sampai mengakses market,” jelas Teten.

Menurutnya, perlu menyiapkan UMKM yang bisa bersaing. Karena ke depannya, UMKM diharapkan menjadi bagian rantai pasok industri nasional dan global. Untuk itu sebaiknya industri besar dapat bermitra dengan UMKM. Sesuai yang sudah dituangkan dalam UU Cipta Kerja. Sehingga UMKM dapat terhubung dengan rantai pasok nasional maupun global.

“Dengan begitu, UMKM tidak lagi harus bersaing dengan industri besar. Tetapi mereka maju dan berkembang bersama-sama. Dengan kerja sama ini, kita bisa fokus melahirkan UMKM dengan bisnis model inovatif. Inovasi teknologi. Saya kira universitas bisa menjadi bagian dari gerakan ini, dan saya senang dimulai dari UB,” pungkasnya.

Kegiatan ini dirangkai dengan webinar dengan tema “Pancasila dan Momentum Kebangkitan Koperasi/UMKM”, dengan narasumber Ahmad Zabadi (Deputi Bidang Perkoperasian Kemenkop UKM), Arief Mulyadi (Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani), Dias Satria (Founder UKM Jagoan Indonesia) dan Dewi Hutabarat (Direktur Usaha Koperasi Benih Kita Indonesia/KOBETA). (*)

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler