Obat stroke itu bukan 'air' heparin tapi 'minyak r-tPA.
Saya pun ingat pendapat Susilo soal heparin. Maka saya tanyakan itu padanya.
Bahwa menggunakan heparin itu dianggap salah, menurut Susilo, bisa iya bisa tidak. Susilo menyebutnya dengan istilah "setengah benar, setengah salah". "Standar terapi untuk stroke adalah re-canalization/LYSIS dengan thrombolytica. Syaratnya diberikan maksimum dalam waktu 4,5 jam sesudah ada gejala," kata Susilo.
Dalam waktu 24 jam sesudah gejala, ujar Susilo, heparin dengan dosis tinggi justru tidak dianjurkan. "Tetapi sesudah 24 jam, untuk menghindarkan thrombosis, dianjurkan untuk pemberian heparin dengan dosis rendah 10.000 IE," katanya.
Apakah itu ada literaturnya?
"Ada," jawabnya. "Barusan saya kirim ke Anda lewat email. Itu literatur papan atas dari New England Journal Medicine," jawabnya.
Saya bukan dokter. Bukan peneliti. Bukan ahli. Saya penulis. Saya tidak berhak menilai apakah yang dilakukan Terawan dalam praktik "cuci otak"-nya itu adalah penemuan obat —yang harus lewat uji coba dalam disiplin penelitian. Atau metode pengobatan.
Saya juga tidak berhak menilai apakah untuk sebuah metode pengobatan juga harus lewat uji coba seperti dalam sebuah penelitian.
Anda lebih tahu.
Saya hanya tahu Terawan tetap tenang dalam sikapnya, senyum dalam bibirnya dan menyuntik tokoh di rumah sakitnya.(*)
Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id/. Setiap hari Dahlan Iskan akan memilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway.
Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Berjudul Sodiq Amin
Aju Y
Kami dari Petugas Rumah Sakit Jiwa Meminta Maaf sebesar2 nya karena koment atas nama yafni alris husin adalah pasien kami, yang sedang kami cari karena telah melarikan diri dari RSJ 2 minggu yang lalu, jika ada yang menemukan pasien tersebut harap segera melaporkan ke kami, agar kami segera kembalikan ke RSJ dan tidak sembarang menuduh orang lain lagi guna kenyamanan kita bersama, terima kasih.
Ishak Rais
Ternyata stabilitas Indonesia sangat tergantung dari Pakistan khususnya Punjab. Bayangkan kalau Punjab (Raam Punjabi Cs) memblokir sinetron di Indonesia maka Mak-Mak akan galau dan gelisah menebak kelanjutan dari cerita selingkuhan si Anu. Kegalauan tsbt sampai membuat mereka memblokir pelayanan kepada bapak-bapak. Akibatnya anda sudah tahu, bapak-bapak akan kelimpungan, produktivitas menurun, efeknya stabilitas nasional akan terganggu. Uraaaaaa….