Polisi kesulitan mencari sumber tembakan. Tidak ada orang membawa senjata di sekitar itu. Awalnya tidak disangka kalau penembakan kali ini bergaya sniper.
Ternyata Si Sniper merekam semuanya. Kelihatannya ada kamera khusus dipasang di badan Raymond. Yakni seperti kamera yang biasa dipasang di dashboard mobil.
Rekaman video itu juga diunggah ke medsos. Oleh Raymond sendiri. Salah satunya di media 4chan. Terlihat di rekaman itu: sasaran tembak yang di tengah garis silang. Terekam juga anak-anak yang lagi berlari ketakutan.
Polisi pun turun ke lokasi. Dengan konfigurasi besar. Dari berbagai kesatuan. Jalan utama di depan sekolah itu ditutup: Van Ness Street dan Connecticut Avenue NW. Bayangkan betapa gentingnya. Itu salah satu jalan teramai di Washington BC. Kedutaan besar banyak negara ada di dekat situ.
Akhir pekan pula.
Maka dikeluarkanlah seruan umum. Termasuk lewat aplikasi: agar semua orang jangan keluar rumah. Yang di kawasan itu. Dan bagi yang masih di jalan-jalan agar mencari tempat perlindungan.
Dari luka yang jadi sasaran tembak disimpulkan: penembakan dilakukan dari arah atas. Berarti dari 'gedung itu'. Yakni apartemen AVA Van Ness.
Polisi pun mengepung apartemen AVA Van Ness. Tapi tidak segera diketahui dari lantai berapa. Penghuni apartemen diminta meninggalkan rumah. Pintu jangan dikunci. Polisi akan masuk ke apartemen: memeriksa satu per satu kamar di situ.
Raymond melihat pergerakan polisi dari atas. Ia pun tahu: banyak polisi menuju AVA Van Ness. Itulah yang kelihatannya diam-diam ia harapkan: polisi menemukan dirinya.
Maka Raymond buru-buru posting di medsos: "Waiting for police to catch up with me." Ia menunggu polisi untuk menangkapnya. "Dear God please forgive me,” tulisnya di medsos itu.
Polisi pun tiba di lantai 5. Mendobrak pintu itu. Raymond pun ditemukan: mati terkapar di lantai kamar mandi. Ia bunuh diri.
Raymond tidak bisa ditanya lagi: suku apa, agama apa, dan yang terpenting: mengapa ia melakukan semua itu.
Yang jelas, semua senjata itu resmi. Bukan senjata gelap.
The Beast berhasil menemukan teman sekolah Raymond. Yakni ketika sama-sama di SMP Katolik di Rockville, Maryland, seketapel dari DC.
Dia seorang mahasiswi, umur 22 tahun. Dia berteman dengan Raymond selama tiga tahun di SMP itu: di kelas 6,7 dan 8.
Semua teman sekelas mengenal Raymond dengan baik. "Raymond yang paling pendek di antara teman sekelas," ujar mahasiswi itu. Hanya setinggi matanyi.