Medsos membantu tugas polisi. Banyak buktinya. Terbaru, Senin (2/5) video di Instagram @jktnewss. Pemobil dipotong pemotor. Lalu pemotor membentak: "Buka kaca." Beberapa menit kemudian, pelaku inisial M (45) diperiksa polisi.
***
PERISTIWA di jalanan, wilayah Puri Kembangan, Jakarta Barat. Aparat Polsek Kembangan segera memeriksa terduga pelaku, juga korban. Termasuk barang bukti video yang viral itu. Sebab, mereka melapor.
Kanit Reskrim Polsek Kembangan, AKP Reno Apri Wijayanto saat dihubungi wartawan, Rabu (4/5) mengatakan:
"Belum ada tindak pidana. Itu bukan perampokan. Unsur-unsur ke ranah perampokan, nggak ada."
Berdasar hasil pemeriksaan, ia jelaskan kronologi. Begini:
Pemobil dan pemotor melaju searah. Bersebelahan. Tahu-tahu pemotor memotong jalan mobil. Terpaksa mobil mengerem mendadak, supaya tidak menabrak pemotor.
Pemotor turun dari motornya. Pria berjaket, bertopi hitam, rambutnya gondrong. Ia mendekati mobil, sambil teriak: "Buka kaca… buka kaca…"
Video yang diunggah hanya sampai di situ. Viral. Warganet mengira, itu perampokan.
AKP Reno: "Pelapor main kamera HP. Terlapor yang melaju di sebelahnya, merasa ia difoto. Tidak terima. Lalu memotong laju mobil pelapor. Lalu kejadian seperti di video medsos itu."
Kapolsek Kembangan, Kompol Binsar H Sianturi membenarkan peristiwa itu. Ia mengatakan, pengendara motor diduga pelaku perampokan itu telah ditangkap.
Namun, karena tidak terbukti ada perampokan, maka kedua pihak didamaikan. "Diterapkan restorative justice," katanya.
Medsos sangat mempercepat proses penyelidikan dan penyidikan polisi. Cuma dalam kasus ini, karena begitu cepatnya reaksi warganet, sehingga menduga ada perampokan. Kelewat cepat alias kebablasan.
Tapi, medsos jelas membantu polisi. Contoh yang agak baru, dosen ilmu komunikasi Universitas Indonesia, Dr Ade Armando dianiaya pendemo di depan Gedung DPR, 11 April 2022. Ade babak belur dan dilucuti celananya.
Tak sampai 24 jam, enam penganiaya Ade sudah ditangkap polisi. Karena, wajah-wajah pelaku tampak di video yang beredar di medsos. Polisi punya teknologi pelacak identitas pelaku, dan lokasi mereka. Sudah canggih.
Kalau soal beginian, kita tidak terlalu ketinggalan dibanding Amerika Serikat (AS). Walau soal ekonomi dan kesejahteraan rakyat, kita tertinggal sekitar seabad.