Monas Lokal

Jumat 20-05-2022,08:00 WIB
Reporter : Dahlan Iskan
Editor : Dahlan Iskan

Jangan lupa ijtihad seperti itu harus dibarengi peningkatan kualitas amanah pengurus pusat PKB, dan jangan lupakan perbaiki hubungan dengan para pendiri dan keturunan pendiri PKB, walaupun 'biaya'nya berupa pergantian pengurus.

agus budiyanto

Warga NU itu hanya di lebel dan seremonialnya saja. Hati dan pikiran sudah jauh dari NU.

No Name

Sebenarnya aktifitas almukarrom Kyai Jazuli allohuyarkham ini masih tergolong malu-malu. Tau sendiri, NU kultural banyak bermukim di partai sebelah yg warnanya sama ijonya. Harusnya vulgar saja. Tp karena beliau kyai pnya sense of ikhtirom sesama kyai akhirnya disebutlah NU kultural. Drpd nembak dgn target abu2, mending langsung saja jalin merger 2 partai ijo. Ini pasti jadi deal spektakuler. Wong masih sama2 pahamnya kok beda rumah, wong masih sama2 warnanya kok beda kaos. Bukankah "alittihaadu asaasunnajah?"

Pryadi Satriana

"Gus Yahya YES, Jazuli NO!" "NU milih opo: sakkarepmu, wis podo ngerti sing kudu dipilih, ingat kata Gus Dur: ojok milih sing didukung Amien Rais."

Jazuli itu "kutu loncat", dari PDIP ke PKB. Dahlan Iskan juga, dari Golkar ke Demokrat. Namanya juga "kutu", yo ngono iku … menghisap "darah" yg jadi korbannya!

Otong Sutisna

Islam saya…. islam keturunan, begitu lahir kata orang tua, kita islam… ya disuruh belajar ngaji, sekolah agama selain sekolah formal … begitu kuliah, islam itu ada Muhamadiyah, NU, Persis dll dan saya termasuk mana ya…. Sekarang anak kuliah tambah lagi ilmu, bahwa di islam itu ada 4 mazhab… ternyata oh ternyata Islam saya hanya warisan dan ikutan lingkungan sekeliling tapi kata ustad Allah maha pengampun dan maha tahu. Eh… sekarang nambah lagi, ada PKB, PAN, PKS dll…. partai politik berbau islam, ehm… maksudnya partai berbasis islam atau partai yang menyasar pemilih Islam….apakah termasuk saya ya…

Jimmy Marta

Kurikulum di pesantren. Apa memang terserah pendirinya ya?. Itu yg membuat misinya beda2. Bima orientasinya mempersiapkan lulusannya untuk kuliah ke luarnegri. Ke mesir al azhar. Sy akui pemahaman sy tdk dalam tentang per pesantrenan. Kecuali pesantren pasti hebat dalam pendidikan agama. Di pemahaman saya pendidikan anak memang perlu imtaq dan iptek.Penguatan anak di imtaq penting agar mental dan jiwanya kuat. Tahu yg hak dan yg batil. Penguasaan iptek itu perlu agar jadi orang berhasil Seyogyanya sekolah tempat pendidikan itu, baik pesantren, madrasah ataupun sekolah umum orientasinya lebih ke mempersiapkan anak untuk siap mengahadapi tantangan zaman. Berpengetahuan, berwawasan, sikap mandiri kreatif enterepreneur. Haqqul yakin hanya yang beginilah kelak akan mengambil peran. #versiortubijak

Er Gham

"Apa pun kulturnya, apa pun partainya, siapa pun calonnya, semua kami dukung. Semua kami atur. Semua kami pegang. Semua kami cokok hidungnya. Apalagi yang pernah punya kasus. Yang penting kamilah tetap yang berkuasa di balik layar", begitulah kira kira pendapat para bedebah penguasa negeri ini.

No Name

Kalo saya, inginnya pemilu utk masyarakat awam kayak saya ini gak usah diadakan lagi, cuma bikin rusuh saja. Walaupun gak ada survei ttg jumlah org spt saya, tapi mungkin jumlahnya cukup banyak: politik gak ngerti, siapa yg mau dipilihpun saya gak mikir. Kayaknya habis2kan uang negara aja. Cukup aktifkan DPR dan MPR utk berpesta memilih pemimpin negara kayak dulu, gaji mereka kan sangat besar, biar mereka aja yg berpikir utk memajukan bangsa. Tinggal metode pemilihan anggota DPR dan MPR saja dicari dengan track record terbaik dari setiap daerah, baik dari unsur pemerintah, pengusaha, atau lsm dll. Gak usah pileg juga lah.. Boros. Kalo rakyat cukup baca berita sesuai minat masing2, ada yg suka baca berita hoax, ya untung rugi dirasa sendiri. Ada yg suka berita sungguhan baca disway (eh sy gak tau, apa disway ada berita sungguhannya haha)

Tags :
Kategori :

Terkait