edi hartono
Burung satu ini bikin pusing. Memiliki utang sebesar gajah. Kalau di pailitkan, yg ngasih utang malah gak dapat apa2. Ya mereka pasti berpikir lebih baik gak dipailitkan. Belum dibayar gpp asalkan perusahaannya masih hidup dan memberikan janji2 manis, mungkin begitu pikiran mereka. Tetapi kalau tidak dipailitkan nanti malah nambah utang lagi! Terus kapan beresnya? Kalau untung besar! Kapan untung besar? Apa competitive adventage yg dimiliki GIAA dibandingkan maskapai pesaing? Tidak ada! Manajemen? Sudah bertahun2 manajemennya bobrok di dalam. Korupsi, penyelundupan sepeda, skandal dg pramugari, deretan kisah yg pernah mengharumkan nama ini burung. CT sudah mencoba masuk. Trilliunan investasinya. Namun kenapa tetap sakit? Burung ini mungkin memang rumit. Kita rakyat biasa gak usah terlalu mikirin burung ini. Karena menurut dokter, kalau beban pikiran dan perasaan terlalu berat, burung anda yg satunya itu malah ikut2an bermasalah. Nanti istri anda protes kan repot, wkwkwk.
Yea A-ina
PMN Garuda yang di acc DPR dan pemerintah, disebut Abah Dis sebagai skema cerdas, karena pintarnya pemerintah dan direksi Garuda. Rasanya skema cerdas mereka bakal berulang-ulang diterapkan untuk menyelesaikan pinjaman seluruh BUMN, tahun ini saja nilainya telah menyentuh 2 ribu T. Pinjaman sebesar gajah bunting yang bengkak di sengat lebah rame-rame. Lalu darimana pendanaan PMN berasal? Mau nanya bu menkeu, nanti cuma dijawab PDB kita masih aman cover pinjaman kok. Eh… Bu menkeu PDB itu uangnya siapa? kok dipakai sebagai semacam agunan pinjaman? Maafkan pertanyaan ini dari seorang yang tak paham ekonomi makro.
Johannes Kitono
Selamat untuk Direksi Garuda dan Menteri BUMN nya. Pada masa sulit ini masih bisa lolos dari lubang jarum. Homologasi bisa tercapai tentu berkat kerja keras team Lawyer, Direksi dengan pengarahan Menteri BUMN melobby dan meyakinkan para kreditur. Hebat 97 % ternyata terpaksa setuju, dari pada pailit hanya dapat pepesan kosong saja. Juragan Disway yang ex Menteri BUMN yang membawahi Garuda pasti dan mempunyai kewajiban moral ikut menolong Garuda. Hanya sungkan diungkapkan di Disway.Now, Garuda mulai dengan lembaran dan bisa mulai terbang lagi tanpa memikirkan "cargo berupa hutang berjibun" . Kekurangan pesawat bisa di nego dengan Pelita milik Pertamina atau kerjasama operasi saja. Now, juragan Disway seharusnya by by dulu dengan para pramugari Super Jet Lion yang mungkin sangat menggoda. Seperti para ASN, juragan Disway, pembaca dan komentatornya wajib terbang dengan Garuda atau hanya bisa menikmati kacang Garuda. Sekali lagi Proficiat bagi Irfan Setiaputra, Dirut GA dan Erick Tohir,Menteri BUMN yang sukses dengan Homologasi.
Yoga The Iceman
moral hazard nya tinggi, selalu mengandalkan PMN/negara buat bertahan. ga perlu susah2 mikirin operasional bisnis yg efisien yg penting ada uang pajak buat nalangin. saya pikir satu2nya bumn yg harus dipertahankan hanyalah PLN dan satu bank besar, selebihnya biarkan swasta. pemerintah cukup lewat regulasi dan tender untuk misi penyetaraan seperti distribusi BBM satu harga.
dabaik kuy
---- ini serius ya. sebetulnya para pejabat garuda itu mau jujur bersih. tp mereka takut aksi "wrong" dr para istri. jadilah korupsi. eh enak… lalu jd kebiasaan… selanjutnya korupsi jd karakter… hingga segede gajah…. sudah karakter ini mah …. disuntik modal gak akan selesai …. nanti kambuh lagi…..harus dipotong…. dicabut gigi kalau kata sarwono…
Lukman bin Saleh
Sikap apa maksudnya pak pry? Bukankah ini yg d usulkan abah sejak dulu. Garuda ajukan pkpu. Tp dirut ngeyel ngulur2 waktu. Jangan hilang ingatan dulu p pry. Kami msh snang dg komentar2 cerdas p pry..
Pryadi Satriana
Pak DI lupa ttg sikapnya thd Dirut Garuda? Yg ada jejak digitalnya itu? Memberi selamat beda dg minta maaf. Gengsi Bah mau bilang "Maaf" kpd Dirut Garuda? Orang tua yg kaya dan pernah jadi Menteri BUMN minta dimaklumi kalau ndhak mau minta maaf atas sikapnya thd Dirut Garuda yg Anda sudah tahu itu. Hmm, orang kalau sudah merasa "jadi orang" memang sulit minta maaf, sering malah "ge er" krn ada komentator yg nyalonkan jadi Capres, he..he.. Gak usah nesu Bah, dipikir ae … Salam. Rahayu.
Jimmy Marta
Dengan kepemilikan saham lebih 60%, tentu pemerintah jadi penentu. Tidak hanya shareholder majority tp sy sebut absolute voice owner. Jadi jangan membayangkan sang dirut sibuk lobby sana sini. Cukup bicara empat mata dgn owner. Gk usah takut proposal tdk disetujui. Sang owner sebenarnya sudah lebih takut garuda game over. Ada banyak disitu yg perlu diselamatkan. Yg kecil spt umkm pemasok logistik. Ditengah ada pegawai dan karyawan. Yg besar angkasa pura, pertamina dan para investor. Yg paling besar tentu saja reputasi. Garuda membawa nama dan bendera merah putih. Pasti mempengaruhi citra pemerintah. Pasti akan selalu diselamatkan. Hutang yg segajah bengkak akan diberi suntikan anti mledak. Kalau satu injeksi belum berefek, masih ada suntikan berikutmya. Sang dirut yakin garuda akan jaya lgi. Optimisme kelas pemimpin negeri. Suatu saat pasti untung. Saat drama gk lg dimainkan.