Mahasiswi inisial I (22) yang tewas di Apartemen Cipulir, Jakarta Selatan, Rabu, 8 Juni 2022, diungkap polisi. Gegara perbesar bokong, dengan suntik filler.
KAPOLRES Jakarta Selatan, Kombes Budhi Herdi Susianto kepada pers, Senin (20/6) mengatakan:
"Berdasarkan hasil autopsi, ada gangguan jaringan. Nah, detil soal ini tentunya dokter yang akan menjelaskannya. Yang jelas kesimpulan yang disampaikan pada kami selaku penyidik, diduga penyebab matinya ada gangguan jaringan yang disebabkan oleh masuknya benda ke dalam di bokong korban."
Itu suntikan filler. Atau operasi plastik pembesar bokong. Tepatnya disebut Brazilian Butt Lift (BBL). Dinamakan Brazilian, sebab BBL dimulai di Brasil pada 1950. Oleh dokter ahli bedah bernama Ivo Pitanguy.
Di kasus kematian I, sudah ditetapkan seorang tersangka inisial LL, yang transpuan. LL sudah ditangkap dan ditahan di Polres Jakarta Selatan sejak Kamis, 9 Juni 2022.
Kombes Budhi menjelaskan, I adalah mahasiswi universitas di Jakarta, asal Cirebon. I indekos di Jakarta.
Pada Rabu, 8 Juni 2022 pukul 11.00 ia ditemukan tewas di satu kamar apartemen kawasan Cipulir. Penemunya tetangga kamar, yang curiga bau busuk. Si tetangga melapor ke pengelola apartemen.
Saat pintu kamar apartemen dibuka, bau busuk kian menyengat. Di tempat tidur ada sesosok tubuh tertutup selimut. Setelah dibuka, itulah I dalam kondisi telanjang. Tubuhnya membusuk. Segera dilaporkan ke polisi.
Polisi membawa jenazah ke RS Fatmawati. Tim medis memperkirakan, I sudah meninggal sekitar empat hari dari saat ditmukan. Lalu diotopsi. Hasilnya seperti di atas.
Polisi memeriksa saksi-saksi, juga rekaman CCTV di TKP. Diketahui, orang terakhir yang bersama I adalah LL. Dari CCTV tampak, mereka akrab. Siapakah LL?
Kombes Budhi: "Tersangka LL punya salon kecantikan. Di salon ini sering melakukan kegiatan-kegiatan seperti itu (suntik filler). LL akrab dengan korban, terbukti dari CCTV, LL menjemput korban di lobby apartemen." Itulah saat terakhir hidup I.
Dikutip dari situs US Food and Drug Administration (FDA), suntik silikon tidak disetujui FDA untuk prosedur estetika. Terutama penambahan tubuh: Payudara dan bokong.
Silikon yang diizinkan, bukan pengisi dermal (tambah daging, berbahan lemak). Yang diizinkan pengisi kulit. Misalnya, bentuk bibir, garis pipi, membentuk garis rahang. Itu pun harus dilakukan dokter ahli bedah plastik.
FDA: "Jangan pernah suntik silikon pengisi dermal. Karena bisa cacat permanen, bahkan kematian."
Suntikan silikon adalah memindahkan lemak dari bagian tubuh tertentu (kebanyakan dari perut) ke bagian tubuh yang dikehendaki (biasanya bokong atau payudara). Biar kelihatan sintal.