Agus Suryono
PENGALAMAN PAKAI APLIKASI "ANTI IKLAN".. Begitu aplikasi itu diaktifkan, benar, semua iklan tidak muncul. Tetapi ternyata aplikasi itu pakai VPN. Sehingga ada beberapa aplikasi lain yang ada di HP saya terganggu. Ternyata, kata anak saya, setiap kali mau masuk ke aplikasi terkait, sebelumnya harus "mampir" di server "antah berantah" melalui VPN itu. Tujuan utamanya sih konon untuk "membersihkan" iklan. Tapi karena ini gratis, maka kalau selain menghambat soal iklan, bisa jadi juga "menguras" info dan data. Ih. Jadi ngeri. Mungkin kalau yg berbayar lebih "aman". Bagaimana pengalaman Anda..?
Pryadi Satriana
Aturan siktaksis bhs Indonesia mengikuti aturan dlm bhs Inggris, bahwa 'kata ganti' (pronoun) 'nya' dlm kalimat di atas mengacu pada subjek 'induk kalimat' (Hasan), tidak mengacu pada subjek 'anak kalimat' (polisi), shg arti kalimat di atas adalah 'Hasan menemukan fakta: ada polisi membunuh isteri Hasan.' Salam. Rahayu.
Muin TV
Daripada tiap hari koar-koar di kolom komentar CHDI, bahwa Daud adalah raja bukan nabi. Saya persilahkan Pak Pri buat buku saja…. Toh sudah ada sumbernya. Manuskrip-manuskrip itu. Jangan kalah sama KH. Fahmi Basya, yang meneliti dan menulis bahwa Candi Borobudur merupakan peninggalan dari Nabi Sulaiman.
Pryadi Satriana
"Hasan menemukan fakta: ada polisi membunuh isterinya." Arti: Ada polisi membunuh isteri Hasan. Hasan menemukan fakta tersebut. "Hasan menemukan fakta: ada polisi membunuh isterinya sendiri." Arti: Ada polisi membunuh isterinya sendiri. Hasan menemukan fakta tersebut. Penjelasan: Bahasa ada 'code'. Menyampaikan pesan menggunakan bahasa disebut 'encoding' ('menyusun' code). Pesan hanya bisa dipahami dengan 'code' yang sama, disebut 'decoding' ('menguraikan' code). Kesalahpahaman (misunderstanding) terjadi jika: 1. Pemberi pesan salah dalam 'encoding', dalam bahasa salah dalam menggunakan aturan berbahasa/ gramatika, spt yg saya koreksi di atas. 2. Penerima pesan salah dalam 'decoding', spt Anda semua yg tidak 'ngeh' thd kesalahan di atas, he..he.. 3. Adanya 'gap' (kesenjangan) antara 'pemberi pesan' dan 'penerima pesan' yg bisa terjadi krn latar belakang pengetahuan maupun latar belakang budaya. Contoh 'gap' pengetahuan adalah menyebut Daud sebagai nabi krn tidak tahu bahwa dalam sejarah Yahudi, Daud adalah raja yg ditahbiskan oleh nabi Samuel, dan bahwa Daud adalah raja yg ditegur oleh nabi Natan krn melakukan maksiat dg Batsyeba. Saya ndhak bicara ttg agama, Kitab Suci, hadits, tafsir, dsb. Saya bicara tentang sejarah yg tertulis lebih dari 1500 th sebelum era Islam. Sesuatu yg tertulis dan terdokumentasikan sampai sekarang. Silakan datang langsung ke Israel untuk melihat & mengalami relevansinya dg kehidupan masyarakat Israel sekarang. Itu fakta tak terbantahkan. Salam.
Pryadi Satriana
Saya ndhak ngomongin agama & keyakinan keagamaan. Saya ngomongin sejarah Yahudi krn Daud itu leluhur bangsa Yahudi, raja Yahudi yg ditasbihkan oleh nabi Samuel dan ditegur oleh nabi Natan krn berbuat maksiat dg Batsyeba. Itu tertulis dlm manuskrip2 kuno dan terdokumentasikan dalam Tanakh, Kitab Suci. Kalau kemudian Anda mempercayai Daud itu seorang nabi yg kepadanya 'diturunkan' Kitab Suci Zabur krn itu disebutkan dlm Al-Qur'an yg ada lebih dari 1500 th setelah era Daud ya terserah Anda. Dalam sejarah bangsa Yahudi, Mazmur (Zabur) itu Kidung Pujian yg terdapat dalam Tanakh, Kitab Suci Yahudi. Jadi Mazmur (Zabur) itu bukan kitab suci tersendiri. Saya merujuk ke sejarah Yahudi krn memang Daud itu leluhur bangsa Yahudi. Salam. Rahayu.
Johannes Kitono
Tulisan yang enak dibaca dengan cara bertutur rakyat jelata. Bang Jon dan Dur pasti tidak termasuk barisan wartawan bodrex. Setiap hari mengejar PR untuk mendapatkan " uang transport ". Bang Jon bisa menjaga keseimbangan antara polisi dan preman. Preman dibiarkan tetap beroperasi asal tidak mengganggu teritorialnya. Preman asal Palembang di Tenabang biasanya di kasih gelar Duta yang bukan Ambasador. Duet Bang Jon dan Dur sangat ideal. Yang satu punya akses kemana saja dan satunya lagi jago bikin berita. Ketika zaman Kabinet 100 Menteri, Bung Karno pernah angkat Kepala Preman Senin jadi salah satu Menterinya. Oleh teman dekatnya dipanggil Menteri Copet. Bisa jadi Bang Jon juga dipanggil Kapolres Preman oleh koleganya..
Liam Then
Enak benar baca nya tulisan Pak Hasan. Saya sangat suka tulisan yang membawa nafas unik karakter penulis di dalamnya. Bikin nagih. Terkadang jika ketemu kalimat tertentu, bikin otak merasakan rasa senang yang membuncah. Saya google ternyata itu akibat hormon endhorpine. Yang efeknya mirip morphine. Itulah mungkin sebabnya bikin orang nagih membaca.
Agus Suryono
SIAPA YANG MEMBUNUH PUTRI..? Artikel DISWAY hari ini judulnya berbentuk pertanyaan. Tetapi di artikelnya, pertanyaan maupun jawaban atas pertanyaan itu juga belum TERSIRAT. Apalagi TERSURAT. Para PERUSUH (baca: KOMENTATOR) juga belum ada yang mencoba menjawab. Tetapi dalam artikel sudah diceritakan tentang orang MISTERIUS. Yaitu: BANG JON. Jadi, pembunuh Putri, mungkin ya BANG JON. He he.. Semoga kudapat hadiah..