Jadi Pembicara Diskusi Kebangsaan, Begini Kata Kapolres Malang Soal Radikalisasi

Minggu 18-09-2022,23:33 WIB
Reporter : amegid
Editor : amegid

AMEG - Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat, S.H., S.I.K., M.H., menegaskan ada 2 upaya yang dilakukan dalam menangani radikalisasi di Indonesia.

Yang pertama adalah hard approach yang mengedepankan pendekatan intelejen, militer, dan penegakan hukum. Semuanya sudah dilakukan.

Kedua yaitu soft approach yang terbagi menjadi lima unsur utama yaitu ; sender (pengirim pesan), receiver (penerima pesan), message (pesan), channel (saluran), dan noise (ruang lingkup).

Penegasan itu disampaikan Kapolres Ferli saat menjadi pembicara diskusi kebangsaan yang diselenggarakan Malang Institute di Kepanjen, Kabupaten Malang, Minggu (18/09/2022) sore.

Kapolres juga menegaskan bahwa pelaku teror tidak erat dengan latar belakang ekonomi maupun pendidikan.

Selain itu, kata Kapolres, upaya yang dilakukan oleh Polri dalam menangani radikalisme antara lain Program Deradikalisasi, Kontra Radikalisasi, Kontra Naratif, dan Program Anti Propaganda melalui internet maupun media sosial.

"Yang terpenting, jangan pernah melebihi kecintaan kita selain kepada Allah SWT," ucap Ferli Hidayat.

Selain Ferli Hidayat hadir sebagai pembicara dalam diskusi tersebut, Rektor Universitas Raden Rahmad Malang KH Imron Rosyadi Hamid, S.E., M.Si., Ketua GP Anshor Kabupaten Malang Fatkhurrozi, dan Anggota DPRD Jatim Dapil Malang Raya Aufa Zhafiri.

Diskusi yang mengambil

"Membangun generasi muda yang cerdas dan kompeten dalam melawan radikalisme melalui semangat Hubbul Wathon Minal Iman" tersebut dihadiri lebih dari 100 aktivis mahasiswa dari berbagai universitas di Malang Raya.

Imron Rosyadi dalam sambutannya mengatakan, bahwa perkembangan paham radikalisme telah menjadi persoalan besar bukan hanya bagi bangsa Indonesia melainkan seluruh dunia.

Menurutnya, paham radikalisme mudah tersebar seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat tanpa ada kontrol.

Gus Fatkhurrozi, begitu ia akrab disapa, menambahkan bahwa

radikalisasi adalah paham untuk merubah suatu tatanan atau tradisi.

"Generasi muda lebih mudah terkontaminasi hal-hal yang menuju ke radikalisasi, ada banyak anak muda yang setelah menuntut ilmu, pulang ke rumah malah mengajak debat orangtuanya," tutur Fatkhurrozi.

Tags :
Kategori :

Terkait