Agama apapun mengajarkan kedamaian. Cara seseorang dalam memahami agama-lah yang mempengaruhi pemikiran seseorang, lanjutnya.
Senada dengan Fatkhurrozi, Aufa Zhafiri menyebutkan bahwa radikalisme, paham, ideologi ini bukan seperti wabah yang bisa diidentifikasi secara langsung. Semua individu bisa terpapar radikalisasi.
"Yang rawan terpapar radikalisasi adalah generasi sakit hati. Untuk itu kita harus bisa mengantisipasinya. Pertama kita perlu menata diri, menata hati. Kedua tumbuhkan kedewasaan, beda pendapat biasa namun jangan dijadikan alasan untuk saling melukai dan berujung perpecahan," ucap Aufa.
"Ketiga, jadikan waktu luang kalian tidak terbuang percuma. Berkumpullah dengan lingkungan yang mendukung agar cita-cita positif kalian bisa tercapai," tutur Aufa mengakhiri.
Diskusi Kebangsaan sore itu berlangsung hangat, diselingi tanya jawab oleh peserta dan narasumber. Apresiasi yang tinggi juga disampaikan peserta kepada penyelenggara yang telah menghadirkan narasumber dari berbagai kalangan yaitu kepolisian, akademisi, oolitisi dan tokoh agama. (*)