5) Pemain Persebaya memasuki kendaraan Baracuda dan langsung bergerak, akan meninggalkan Stadion, dengan Pengawalan Sat Lantas, Brimob dan TNI.
Namun dihadang oleh Aremania dalam jumlah besar. Mereka membakar
Barier Lantas, pagar, dan dua kendaraan roda empat pribadi milik anggota Polri, serta sebuah Truk Dalmas Sat Brimob.
6) Selain melakukan pembakaran, Aremania juga menyerang personil pengawal, dengan menggunakan batu, botol dan kayu. Akibatnya kendaraan rombongan pemain Persebaya dan Arema FC tertahan di jalur jalan keluar.
7) Untuk menghalau massa yang anarkis, dilakukan upaya pembubaran dengan penembakan gas air mata. Namun massa tidak bergeming dan semakin brutal menyerang aparat keamanan.
Fokus laporan menyoroti kembali ke dalam stadion:
8) Akibat kejadian di dalam tribun stadion, banyak korban yang mengalami sesak napas dan lemas. Dievakuasi ke Unit Kesehatan Stadion Kanjuruhan.
Namun untuk mengevakuasi korban ke rumah sakit, terhambat juga oleh aksi Aremania di pintu keluar stadion.
9) Pada saat bersamaan, terus dilakukan evakuasi korban dengan menggunakan mobil ambulans. Ternyata bisa dibukakan jalan oleh massa Aremania. Itu setelah Aremania tahu, bahwa di dalam mobil adalah para korban. Bukan pemain Persebaya atau Arema FC.
Namun karena begitu banyaknya korban dan kurangnya ambulans, maka evakuasi korban dengan menggunakan kendaraan dinas Kasat Lantas, kendaraan Grand Max milik Polsek Jajaran, truk Dalmas Polres, truk Dalmas Brimob dan TNI. Namun dalam perjalanan juga dilempari batu dan dihadang oleh Aremania.
10) Setelah Aremania mengetahui banyak korban yang dievakuasi menggunakan kendaraan Dinas TNI - Polri, akhirnya tekanan massa Aremania sedikit berkurang. Mereka membiarkan ketika ada kendaraan dinas melakukan evakuasi korban melintas.
11) Ketika tekanan massa Aremania mulai berkurang, selanjutnya kendaraan Water Canon Polres Malang bergerak maju, memadamkan api.
Itu diikuti oleh rombongan Kendaraan Baracuda berisi pemain Persebaya juga pemain Arema FC. Itu dikawal kendaraan dari TNI dan Brimob. Akhirnya, kendaraan rombongan para pemain dan official Persebaya serta Arema FC bisa bergerak, meninggalkan Stadion Kanjuruhan.
12) Setelah rombongan kendaraan pemain Persebaya dan Arema FC meninggalkan Stadion Kanjuruhan, massa Aremania mulai mencair, dan meninggalkan lokasi depan pintu masuk stadion.
Di urutan nomor sembilan di atas, jadi faktor penting dari proses pengamanan pemain dan official. Baik bagi pemain Persebaya maupun Arema FC.
Seandainya di tahap itu Polri dibantu TNI gagal, maka sangat bahaya buat keamanan jiwa para pemain dan official.