Di dalam perut pria itu ada banyak benda-benda ini: Jarum, paku, silet, potongan seng berkarat.
Stephanie juga tak bisa menjelaskan secara medis, mengapa itu bisa terjadi?
Stephanie: “Kami tidak bisa menjelaskan, bagaimana caranya barang-barang itu masuk ke sana. Melalui jalur mana? Logikanya, pasti lewat mulut. Tapi, seluruh permukaan dalam usus, sama sekali tidak tergores. Tidak baret-baret. Mulus. Lewat mana lagi?”
Pesan moral unggahan itu: Jangan berkonflik dengan siapa pun. Seandainya terlanjur konflik, segeralah minta maaf. Jangan tunda-tunda. Sayangi semua manusia, siapa pun mereka. Jika tidak, Anda bisa ‘dimasuki’ jarum, paku silet.
Di antara komen warganet ditujukan ke Stephanie, ada kritik, apakah itu tidak melanggar etik kedokteran? Stephanie sudah menjawab, dia sudah berkonsultasi dengan Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK).
Stephanie: “Dokter tidak dilarang main YouTube. Asal, unggahannya tidak menyesatkan masyarakat, menjaga rahasia pasien dan keluarganya, serta semua unggahan jika terkait ilmu kedokteran harus akurat. Bukan palsu.” Dia selalu taat pada syarat tersebut.
Stephanie kelahiran Jakarta, 20 April 1987. Ia lulus Fakultas Kedokteran dari Universitas Pelita Harapan, Jakarta. Setelahnya, ia mengambil pendidikan dokter spesialis di FK Universitas Diponegoro, Semarang.
Dulu, dr Stephanie praktik di RS Bhayangkara DIY. Namun, dia lebih suka mengajar. Kini dia dosen tidak tetap di Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta.
Dia jadi YouTuber atas desakan teman-teman. Awalnya, dia cuma cerita kepada teman tentang pengalaman-pengalaman unik itu. Trus, didesak teman agar itu ditampilkan di medsos agar masyarakat beroleh manfaat. Sehingga Stephanie mengunggah di YouTube kini TikTok.
Stephanie: “Semua pengalaman unik itu (ada banyak yang sudah diunggah) masuk wilayah metafisika. Di luar ilmu yang saya pelajari bidang kedokteraan. Jadi, saya tidak bisa jelaskan penyebab.”
Metafisika adalah bagian dari ilmu filsafat, induk dari semua ilmu pengetahuan modern yang kini dipelajari manusia.
Dikutip dari Houghton Mifflin Harcourt bertajuk: “The American Heritage, New Dictionary of Cultural Literacy” (2005) bahwa metafisika sering disebut sebagai pseudoscience oleh sebagian ilmuwan. Pseudoscience adalah teori atau pernyataan tentang alam, yang mengklaim atau tampak ilmiah, tetapi sebenarnya tidak. Ilmiah adalah suatu teori yang bisa dibuktikan sesuai kaidah ilmiah.
Jadi, metafisika bukan mistik. Melainkan bagian dari science. Berarti, semua hal yang masuk wilayah metafisika bisa dijelaskan oleh science.
Walaupun para dukun yang berkecimpung di mistik, atau dukun palsu yang mengaku ahli mistik sebenarnya tidak, sangat suka mengaitkan kegiatannya dengan metafisika. Atau, menyebut kata metafisika, supaya seolah-olah berbasis ilmu yang berinduk pada filsafat.
Houghton Mifflin Harcourt adalah penerbit buku teks, materi teknologi instruksional, penilaian, dan karya referensi Amerika. Perusahaan ini berbasis di Boston, Amerika Serikat (AS).
Disebutkan: "Metafisika adalah bagian ilmu filsafat yang mempelajari pertanyaan akhir. Seperti, apakah setiap peristiwa memiliki sebab-akibat (kausalitas)? Juga, hal-hal apa yang benar-benar nyata?"