Efek Tusuk Gigi
Dengan tusuk gigi, kita mungkin bisa mengambil sisa makanan yang cukup besar. Jika digunakan dengan benar. Namun, ada beberapa ’’tetapi’’.
’’Tusuk gigi itu tajam. Mereka bisa melukai gusi, jika dipaksakan masuk ke sela-sela gigi dengan sudut yang salah,’’ ungkap Yap. ’’Lebih mengerikan lagi, tusuk gigi ini kan terbuat dari kayu. Kalau salah memakainya, ia bisa patah di dalam mulut. Dan serpihannya yang halus bisa tertinggal di dalam gusi. Bakal menyebabkan infeksi,’’ lanjut dia.
Bagaimana kalau mengganti tusuk gigi dengan sedotan yang dipipihkan? Atau dengan kuku saja? Sama saja, kata Yap. Mereka bisa melukai lapisan kulit lembut di dalam mulut. Apalagi, kuku kita dipenuhi bakteri dan virus. Sehingga kalau mau membersihkan gigi pun, Yap menyarankan untuk mencuci tangan lebih dulu.
’’Apalagi, pandemi Covid-19 masih jauh dari usai. Anda tentu tidak ingin memasukkan jari ke mulut dengan sembarangan, kan?’’ ucap dia.
Jika sisa makanan yang nyangkut sangat mengganggu—dan kadang tidak bisa hilang hanya dengan digosok—Yap menyarankan untuk menggunakan interdental brush. Bentuknya seperti sikat botol. Tapi sangat mungil. Bisa masuk ke sela gigi. Sikat mininya dengan efektif menarik sisa-sisa makanan beserta bakteri dari dalam gigi.
Dan setelah itu, gigi harus tetap disikat. Supaya bakterinya hilang total. Yap meminta kita membayangkan hal ini: Sisa makanan dan bakteri bergelantungan di gigi dan gusi. Dan merusaknya selama kita tidur. ’’Ini mungkin bisa menjadi motivasi buat kita untuk menyeret badan lelah kita ke kamar mandi. Untuk menggosok gigi,’’ ucap dia. (ekn)