AMEG.ID, Surabaya - Ketua Kadin Jawa Timur Adik Dwi Putranto mengatakan, naiknya UMK Jatim terbilang cukup tinggi di tengah situasi perekonomian yang masih merangkak.
Namun meskipun dianggap tinggi, Adik menegaskan, pihak pengusaha akan berupaya menaati kenaikan UMK 2024 tersebut. Adik merasa khawatir terhadap kenaikan tersebut akan berdampak negatif karena tingginya biaya produksi dan daya saing industri di wilayah tersebut.
”Melihat situasi perekonomian yang tengah merangkak, sebenarnya keputusan tersebut terbilang cukup tinggi. Namun karena sudah diputuskan, pengusaha akan berusaha bisa memenuhi itu,” ucap Adik.
Mengutip MSN, Adik kembali menambahkan, tidak semua pengusaha memiliki kemampuan untuk menaikkan UMK sebesar ketentuan terbaru. Dan jika ada perusahaan yang belum mampu, maka pengusaha dan pekerja harus saling memahami dan mengerti. (YO-MT/MSN)