Adhy Karyono Targetkan Nol Kemiskinan Ekstrem Akhir Tahun ini

Adhy Karyono Targetkan Nol Kemiskinan Ekstrem Akhir Tahun ini

Berdasarkan Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional tercatat sejak 2020 sampai Maret 2024 kemiskinan ekstrem Jatim mencapai 4,40 persen atau 1 juta 800 lebih penduduk.--

Jatim, AMEG.ID - Berdasarkan Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional tercatat sejak 2020 sampai Maret  2024 kemiskinan ekstrem Jatim mencapai 4,40 persen atau 1 juta 800 lebih penduduk.

Berdasarkan Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) per Maret 2024 tercatat, pada tahun 2020, kemiskinan ekstrem Jawa Timur mencapai 4,40 persen atau 1.812.210 jiwa penduduk.

 

Sementara per Maret 2024, kemiskinan ekstrem Jawa Timur berada di angka 0,66 persen atau 268.645 jiwa penduduk.

Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menegaskan, angka ini merupakan capaian membanggakan karena Jatim berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem lebih baik dari penurunan nasional.

Pj Gubernur Jatim - Adhy Karyono mengatakan dalam kurun waktu 4 tahun itu Pemprov Jatim berhasil menurunkan kemiskinan ekstrem sebesar  2,74 persen.

Dimana penurunan kemiskinan ekstrem nasional dalam kurun waktu yang sama yaitu tahun 2020-2024 sebanyak 3,07 persen poin, sehingga pada tahun 2024 kemiskinan ekstrem nasional mencapai 0,83 persen dari sebelumnya 3,90 persen pada tahun 2020.

"Alhamdulillah angka kemiskinan ekstrem di Jatim turun signifikan. Ini merupakan hasil akumulasi dan konsistensi kebijakan program penanganan kemiskinan yang terintegrasi dengan baik selama 5 tahun ke belakang, yakni di bawah kepemimpinan Ibu Khofifah Indah Parawansa dan Pak Emil Elistianto Dardak," katanya di Surabaya, Jumat (23/8).

Kata Adhy angka penurunan kemiskinan ekstrem di Jatim tertinggi di Pulau Jawa. Dia juga menargetkan akhir tahun 2024 sudah nol kemiskinan ekstrem di Jatim.

 

"Kami optimis dengan terus melanjutkan program-program yang sudah berjalan selama 5 tahun ini, serta dengan kolaborasi bersama semua pihak kita bisa menurunkan angka kemiskinan ekstrem lebih signifikan lagi ke depannya," lanjutnya.

Ia menjelaskan, angka kemiskinan ekstrem ini merupakan yang tertinggi ketiga di Pulau Jawa. Sebelumnya, ada DKI Jakarta di angka 0,35 persen poin dan Banten 0,62 persen poin.

 

Atas capaian ini, Pj. Gubernur Adhy berterimakasih dan mengapresiasi semua elemen yang ikut terlibat dalam upaya pengentasan kemiskinan ekstrem. Sebab, dibutuhkan kerjasama semua pihak untuk menyukseskan berbagai program yang telah disusun sebelumnya.

Sumber: