Revitalitas Alun-Alun Kota Malang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun 2024
Ditargetkan selesai Desember 2024 --
Malang, AMEG.ID - Kemarin (10/9/2024) Pj walikota Malang Iwan Kurniawan menyampaikan revitalisasi Alun-Alun Merdeka ditargetkan selesai Desember 2024 walaupun rencana tahap akhir revitalisasi dijadwalkan selesai Mei 2025.
Bahkan, Pemkot Malang mengaku telah melakukan komunikasi dengan Bank Jatim untuk proses penyelesaian revitalisasi tersebut.
Awalnya, rencana tahap akhir revitalisasi Alun-alun Merdeka dijadwalkan selesai Mei 2025. Namun hal itu tidak diinginkan oleh Pemkot Malang.
Dan Pemkot Malang mengharapkan revitalisasi Alun-alun Merdeka tuntas pada Desember 2024. Hal itu agar masyarakat bisa segera menikmati.
“Anggarannya ada Rp 5,5 miliar untuk Alun-alun Merdeka. Kami sudah bertemu dengan Bank Jatim. Mereka telah membuat jadwal selesai sampai Mei 2025. Tapi kami berharap, setelah kami koreksi, bisa selesai Desember. Mengapa Desember, karena Alun-alun menjadi tempat menikmati ngabuburit bagi masyarakat,” terang Iwan, Selasa (10/9/2024).
Iwan pun mengaku setelah pertemuan itu, pihak Bank Jatim juga menyepakati untuk menyelesaikan Alun-alun Merdeka hingga akhir tahun ini.
Kata Iwan anggaran revitalisasi Alun-alun Merdeka mencapai 5,5 miliar dan dari pertemuan dengan Bank Jatim disepakati revitalisasi selesai akhir tahun 2024.
Menurut Iwan, Alun-alun sebagai sarana berkumpul dan beraktivitas publik harus diselesaikan dengan cepat. Sebagai informasi, revitalisasi itu nantinya akan menyasar perbaikan sejumlah fasilitas di Alun-alun Merdeka seperti taman bermain, tempat untuk lansia, termasuk penataan kursi dan rumput.
“Nah mereka sudah sepakat selesai Desember atau Januari 2025,” tegas Iwan.
Pemimpin Unit Hubungan Kelembagaan Bank Jatim pusat, Retno Handayani telah memaparkan terkait progres revitalisasi Alun-Alun Merdeka. Berbagai tahapan sudah dilakukan mulai dari tahap konsultan perencana, tim teknis, persiapan konsultan pengawas dan saat ini sudah dalam proses pelaksanaan tender fisik. Pihaknya akan berupaya untuk berkomunikasi terkait percepatan.
“Terkait dengan jadwal, kami akan mencoba adanya percepatan. Untuk itu akan kami koordinasikan lebih lanjut dengan pihak-pihak terkait,” ujar Retno.
Sementara itu, DPRD Kota Malang mendorong agar fasilitas publik ramah terhadap kelompok difabel, lanjut usia dan anak. Oleh karena itu, Pimpinan Sementara DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika menyatakan perlunya fasilitas yang bisa menampung semua kelompok usia dan masyarakat di tempat tersebut.
Iwan juga menyampaikan Alun-alun jadi sarana berkumpul dan beraktivitas publik harus diselesaikan dengan cepat.
Legislatif telah mengetahui rencana revitalisasi tersebut bersumber dari dana tanggungjawab sosial Bank Jatim. Artinya, tidak ada anggaran daerah yang digunakan dalam revitalisasi tersebut. Pemerintah Kota Malang menjadi pengawas pelaksanaan revitalisasi karena Alun-alun Merdeka merupakan aset daerah.
“Murni dari bank Jatim yang menunjuk pihak ketiga. Tidak ada APBD. Rencana pembangunan harus dapat persetujuan Pemerintah Kota Malang karena itu aset. Kedua, kami berharap pembangunan ya tidak sia-sia dan sesuai kebutuhan masyarakat. Meningkatkan fungsi alun-alun, kami harapkan tempatnya inklusif,” kata Made.
Disisi lain,Made menyarankan agar revitalisasi Alun-alun Merdeka bisa selaras dengan warna heritage di kawasan Kayutangan. Agar, wisatawan yang berkunjung ke Kayutangan bisa melanjutkan perjalanannya ke Alun-alun Merdeka nantinya.
“Kami harapkan pembangunannya searah dengan Kayutangan Heritage. Orang jalan akhirnya ke Alun-alun Merdeka. Saya lihat sudah ada beberapa penyesuaian. Kalau bisa secepatnya dilaksanakan,” kata Made.
Sumber: