Jatim Jadi Salah Satu Provinsi Dilanda Kekeringan Ekstrem
28 kabupaten/kota di Jatim mengeluarkan status darurat kekeringan.--
Jawa Timur, AMEG.ID - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan ada sejumlah provinsi di Indonesia yang mengalami kekeringan ekstrim di musim kemarau kali ini.
Daerah tersebut berada di Nusa Tenggara Timur (NTT) meliputi Kota Kupang (144 hari), Sumba Timur (141 hari), Sabu Raijua (128 hari), Kupang (116 hari), Lembata (97 hari), Timor Tengah Selatan (97 hari), Sikka (72 hari), Rote Ndao (70 hari), Sumba Barat Daya (69 hari), dan Ende (69 hari).
Kondisi yang sama juga melanda Jatim yakni Jember (139 hari), Kota Probolinggo (139 hari), Pasuruan (138 hari), Situbondo (138 hari), Banyuwangi (137 hari), Blitar (137 hari), Mojokerto (137 hari), Tulungagung (137 hari), Bangkalan (135 hari), dan Malang (108 hari).
Daerah di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang juga terdampak yakni Bima (137 hari) dan Lombok Timur (94 hari).
Di Sulawesi Selatan (Sulsel) situasi yang sama melanda Barru (68 hari), Pangkep (68 hari), Takalar (68 hari), dan Makassar (68 hari). Kondisi serupa juga dialami Daerah Istimewa Yogyakarta meliputi Bantul (68 hari) dan Gunungkidul (67 hari).
Dirincikan total ada 7 provinsi dilanda kekeringan ekstrim, diantaranya NTT, NTB, Jawa Timur, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, DIY dan Banten.
Jawa Barat (Jabar) meliputi Ciamis (66 hari), Cirebon (65 hari), Indramayu (65 hari), Karawang (65 hari), Majalengka (65 hari), Purwakarta (65 hari), Subang (65 hari), Sumedang (65 hari), dan Bekasi (65 hari).
Terakhir adalah Banten, tepatnya di Pandeglang (66 hari).
Andika Hapsari prakirawan BMKG menginformasikan, pada saat ini 64 persen dari zona musim di Indonesia telah memasuki musim kemarau. Sisanya, sekitar 36 persen dari zona musim masih mengalami musim hujan.
Prakirawan BMKG - Andika Hapsari mengatakan saat ini 64 persen dari zona musim di Indonesia masih memasuki musim kemarau sedangkan 36 persen sisanya sudah di musim hujan.
Wilayah yang sedang mengalami musim kemarau meliputi sebagian kecil Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kepulauan Riau, serta sebagian besar Jambi, Bengkulu, Sumsel, Bangka Belitung, Lampung, Jawa, Kalteng, Kaltara, Kaltim, Kalsel, Bali, NTB, NTT, Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulbar, Sulsel, Sultra, Malut, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
“BMKG mengimbau masyarakat agar menggunakan air secara bijak untuk mengurangi dampak kekeringan yang sedang melanda,” katanya.
Bagi daerah yang masih mengalami musim hujan, kata Andika, penting untuk memastikan sistem penampungan dan pengaliran air hujan berfungsi dengan baik guna mengurangi risiko banjir dan memaksimalkan pemanfaatan air.
Sumber: