Pembinaan Bulutangkis di Jatim Cukup Tertinggal dari Provinsi Lain

Pembinaan Bulutangkis di Jatim Cukup Tertinggal dari Provinsi Lain

Tokoh Bulutangkis Jatim Oei Wijanarko Adi Mulya--

AMEG.ID, Jawa Timur - Pengurus Provinsi Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (Pengprov PBSI Jatim) saat ini menghadapi tantangan besar dalam mengejar ketertinggalan prestasi bulutangkis di Jatim.

 

Tokoh Bulutangkis Jatim Oei Wijanarko Adi Mulya menyoroti pembinaan atlet bulutangkis di Jatim terbilang lemah dibandingkan provinsi lain. Sehingga nantinya para atlet akan sulit bersaing di tingkat nasional.

 

"Kita harus jujur, Jawa Timur tertinggal dari Jawa Barat, SKI Jakarta, dan Jawa Tengah," katanya.

 

Menurut Wijanarko Jatim harus memperbaiki sistem pembinaan untuk nantinya bersaing di PON 2028 yang akan dilaksanakan di NTT dan NTB. Hal itu bisa menjadi momentum kebangkitan atlet Bulutangkis Jatim.

 

Untuk mewujudkan hal tersebut, ia mendorong agar pemerintah dan pelatih hingga atlet bisa bekerjasama untuk menciptakan program pembinaan yang lebih terarah.

 

"Tanpa dukungan semua pihak, sulit bagi Jawa Timur untuk kembali bersaing di level nasional," kata Wijanarko.

 

Sebelumnya diketahui, pada PON 2024 yang diselenggarakan di Sumatera Utara dan Aceh, provinsi Jawa Timur hanya meraih 2 perak dan 5 perunggu.

 

Sebaliknya, Jawa Tengah sukses menjadi juara umum bulutangkis dengan 5 emas, 3 perak, dan 2 perunggu. Kemudian, Jawa Barat berada di posisi kedua yang berhasil meraih 2 emas, 1 perak, dan 3 perunggu.

Sumber: