Sahabat D-dimer

Sahabat D-dimer

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

Tidak berhasil.

Lalu ganti suntikan. Di perut. Sehari dua kali. Dengan suntikan Heparin. Kulit perut saya sampai hitam-hitam memar.

Berhasil. Turun. Sedikit. Lalu, tidak bisa turun lagi.

Dihentikan.

Saya tidak bertanya mengapa suntikan di perut itu dihentikan. Padahal, baru lima hari.

Diganti pil lagi: Xarelto.

Tidak berhasil.

Lalu, Covid saya pun negatif. Saya boleh meninggalkan RS. Apalagi, selama di RS saya juga tidak merasakan keluhan apa-apa. Seperti tidak terkena Covid sama sekali.

Saya pun meninggalkan RS dengan D-dimer tetap tinggi.

Di rumah, saya mencoba bermacam-macam jamu. Dari empon-empon Jawa.

Gagal.

Lalu, jamu Kalimantan.

Gagal.

Seorang teman dari Bima mengalami D-dimer tinggi. Ia minum obat yang membuat D-dimer-nya turun. Saya pun minum obat itu.

Tidak berhasil.

Sumber: