Sembako Dipajeki, Utang Ribuan Triliun Ujung-ujungnya Rakyat Diperas

A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag
Filename: frontend/detail-artikel.php
Line Number: 116
Backtrace:
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view
File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once
AMEG – Bila Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terhadap Sembako, kesehatan, dan sekolah betul-betul direalisasikan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dinilai memeras rakyat.
Penilaian tegas itu disampaikan Pengurus DPP Partai Demokrat, Taufiqurrahman, melalui keterangannya, Jumat (11/6/21).
Dia juga menganggap kebijakan PPN Sri Mulyani sangat kejam, karena menyasar kebutuhan sehari-hari masyarakat, terutama golongan menengah ke bawah, mulai sembako, pendidikan, dan kesehatan.
"Percuma saja kita berutang ribuan triliun kepada asing, jika ujung-ujungnya rakyat lagi yang diperas," tegas loyalis Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu.
Dia juga mengingatkan Sri Mulyani, saat ini rakyat sedang susah, jangan malah semakin diperas dengan PPN.
Bila ingin meningkatkan penerimaan negara dari sektor pajak, bukan PPN atau besaran persentase pajak yang ditambah.
Tapi pendapatan masyarakatnya yang distimulus untuk bertambah. "Agar sumbangsih rakyat untuk negara lebih banyak," saran mantan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD DKI Jakarta itu.
"Kemarin waktu mau pinjam uang dari asing alasannya untuk stimulus ekonomi, buktinya mana?" pungkasnya. (*)
Sumber: