Ulama Wanita
![Ulama Wanita](https://ameg.disway.id/uploads/disway-grafis-prof-huzaemah.jpg)
A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag
Filename: frontend/detail-artikel.php
Line Number: 116
Backtrace:
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view
File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once
Prof Amany memutuskan agar Prof Huzaemah dimakamkan di pemakaman khusus di kampus UIN. Dari RSUD Banten, jenazah dibawa ke kampus IIQ dulu di Sawangan, Depok. Lalu dibawa ke pemakaman. Sudah banyak guru besar UIN dimakamkan di situ: Prof Thoha Umar, Prof Sadali, Prof Harun Nasution…
Bagaimana Prof Huzaemah sampai meninggal di RSUD Banten yang begitu jauh?
“Malam itu kami sudah keliling 11 rumah sakit di Jakarta. Semua penuh," ujar Dr Syarif Hidayatullah, satu-satunya putra beliau.
Ketika Syarif masih mencari rumah sakit yang lain lagi, kadar oksigen Prof Huzaemah terus menurun. Menjadi 80. Turun lagi ke 70. Turun terus ke 60 dan berlanjut ke 50-an.
Syarif belum juga mendapat rumah sakit. Malam semakin larut. Penanggalan sudah pindah ke 14 Juli 2021. Kadar oksigen Prof Huzaemah turun lagi tinggal 40-an.
Diputuskanlah agar beliau dibawa ke mana pun. Asal mendapatkan rumah sakit.
Yang masih ada jauh sekali: di Banten. Maka beliau dilarikan ke Banten. Tidak menunggu Syarif pulang dari keliling Jakarta. Khawatir keburu kian buruk.
Cari ambulans pun tidak dapat. Yang ada mobil Kijang Innova lama.
Syarif minta tolong temannya mengemudikan mobil itu. Sang ibu dinaikkan ke kursi tengah. Berbaring di situ. Dipangku keponakan.
Mobil pun meninggalkan Jakarta. Menuju Banten. Pukul 03.00 menjelang subuh Prof Huzaemah baru tiba di sana.
Sembilan hari kemudian Prof Huzaemah meninggal dunia. Jumat pagi kemarin.
Sang suami, Prof Dr Abd Wahab Abd Suhaimi, juga guru besar di UIN Jakarta, menunggu jenazah tiba di Jakarta. Aman. Tidak terjangkit Covid.
Prof Huzaemah menyelesaikan S-1 di Universitas Al-Khairat, Palu, dengan S-2 dan S-3 di Mesir. Sang suami mendapat S-1 di Mesir dengan S-2 dan S-3 di UIN Jakarta.
Tapi suami-istri ini sama-sama asal Sulteng. Sama-sama warga Al-Khairat. Sama-sama mengajar di Universitas Al-Khairat. Mereka menikah di Palu.
Setelah meraih doktor di Mesir pun Huzaemah kembali mengajar di sana. Suami-istri ini pengabdi yang sesungguhnya untuk Al Khairat.
Sumber: