Wali Kota Galina
Imsubaweh Subaweh
KN….semar babat karang kedempel jaman crita wayang .sumur pitu, puserr bumi, masih kurang satu 'susuhe angin', sarang angin. madek mantep ngrogo sukma… begitu teguh dan kuatnya pendirian untuk suatu tujuan. tp Sengkuni2 masih ngompar ngompor sana sini.. anda mungkin tau. madep mantep sabda guru pendita ratu. dadi dadi, guru dadi, tan ana bebaya tan kena kinira.. rawe rawe rantas ,malang malang putung… ooooooooooooonggggggg……
MS
Ada benih-benih kerusuhan di antara perebutan posisi kampak digital, rokok digital, dan pembangkit listrik digital. Mungkin perlu di tambahkan angka supaya posisinya jelas.
Sadewa
Ini saya Cari di Mbah Google, Pindah Rumah menurut adat Jawa: Saat pindahan biasanya kita diminta bawa beberapa benda : tikar, lampu teplok, air, bunga dalam kendi, hingga kuali. Kuali ini tidak boleh kosong, tetapi harus isi dengan beras, bawang merah, bawang putih, cabai, gula, dan garam. (tidak perlu minyak goreng, lagi mahal cuy…) Kuali melambangkan terpenuhinya kebutuhan penghuni rumah. Tidak hanya dalam sektor pangan, tetapi juga sandang dan papan. Lampu teplok adalah simbol dari keberkahan yang akan selalu menerangi jalan penghuni. Air serta bunga dalam kendi melambangkan ketentraman dalam hidup. Bunga juga simbol harapan bahwa nama penghuni akan harum di lingkungannya. Tikar adalah representasi dari keyakinan bahwa segala hal tentu memiliki alas atau dasar yang kuat.
Achmat Rijani Fahmi
Alkisah, di Ruang VIP Kedatangan Bandara Sepinggan, Balikpapan. Siang itu baru saja mendarat Perdana Menteri Singapura. Sesaat setelah masuk ke dalam ruangan, Sang PM memulai statement pembuka di depan wartawan yang mengerubunginya. "Senang sekali saya kembali berkunjung ke negara ini, diundang ke acara hari ini. oh ya Saya juga membawa Tanah dari negeri kami, sebagai simbol tanda persahabatan erat antar kedua negara". seraya mengangkat toples kaca berisi tanah basah butek berwarna kecoklatan. Mata Wartawan berbinar. "Tanah ini kami ambil dari Marina Bay Sands, pusat komersial dan hiburan paling terkenal di dunia!" Wartawan berdecak kagum, sebagian bertepuk tangan. Seorang Jurnalis berkaos kuning mengangkat tangan. sejurus bertanya: "Filosofinya apa mister?"
"Hmmm its very simple, saya menyebutnya --Dari anda, Untuk anda--" Sahut Perdana Menteri sambil berlalu dan mengedipkan mata.
Sumber: