Minyak Belut

Minyak Belut

Segala hal yang sebelumnya bukan kebutuhan, menjadi kebutuhan jika kita terbiasa mengonsumsinya, berulangkali melakukannya, berulang menggunakannya. Ini komen yang serius. Banyak hal seperti itu. Gak percaya? Mau Contoh? Mau atau mau banget? Kalau sudah tau apa nanti gak nyesel ? Gak marah? * Yang Pertama : @#%&@ *sensor * Yang kedua : Obat kuat. Dan banyak lagi yang lainnya. Ini komen serius. Serius ngawurnya.

Mira Lestari

Porang kemahalan pak untuk dijadikan makanan pokok, prosesnya rumit. Paling gampang  ubi singkong, kentang, talas, sagu, sukun, gembili, ganyong, suweg, uwi, gadung, Pisang tanduk, jagung…..tinggal rebus /kukus/ goreng/ tunu….sayangnya edukasi diversifikasi pangan kita gak jalan….

Iqbal Lombok

Keberhasilan Barat "mengedukasi" kita utk makan produk turunan gandum (terigu) adalah pelajaran penting tentang "perang budaya". Membalasnya harus dengan perang budaya juga. Mungkin produk turunan Porang atau produk turunan padi bisa menjadi senjata utama kita. Atau yg lainnya, Monggo jk ada ide lainnya 

Panggiring At Alasroban

Ini yang paling tidak masuk akal. Berjuta-juta ha kebun sawit kita. Konon terluas di dunia. Tapi harga minyak goreng dipaksa tak jauh dari harga di Jepang. Yang bahkan tak punya sawit.

WidodoSrg Djoyo Martono

Berapa hektar kebun sawit yd dimiliki dan berapa % saham abah DI di pabrik migor? Sehingga Disway tdk membahas problem migor.

Tyang Mjk

bbm naik, elpiji naik, ppn naik, ada saran bijak kembali aja kita gunakan arang untuk penghematan. beberapa jenis arang yang bisa digunakan diantaranya : arang mangan, arang blonjo, arang njajan, arang hp-an bahkan arang nge-mall tapi jangan sampai arang adus.

Mirza Mirwan

Meski termasuk dalam 10 besar produsen gandum, sebenarnya Ukraina hanya berada di urutan ke-9. Berurutan dari Tiongkok (134,3 juta ton/tahun), India (98,5 juta ton), Rusia (85,9 juta ton), AS (47,3 juta ton), Perancis (36,9 juta ton), Australia (31,8 juta ton), Kanada (30 juta ton), Pakistan (26,7 juta ton), UKRAINA (26,2 juta ton), dan Jerman (24,5 juta ton). Pertanyaannya, mengapa Indonesia sebegitu bergantungnya kepada Ukraina? Tetangga di belakang rumah saja produksinya lebih melimpah, kok. Selama ini impor gandum Indonesia yang terbesar dari Ukraina. Data BPS, 2020 Indonesia impor 2,9 juta ton gandum dari Ukraina, sementara dari Rusia 68,8 ribu ton saja. Tahun kemarin dari Ukraina 2,8 juta ton, dari Rusia hanya 3000 ton doang. Sebenarnya aneh juga, memang. Indonesia bukan negara penghasil gandum. Tetapi ada perusahaan dari Indonesia yang bisa merajai pasar mi instan dunia, mengalahkan Nissin Food dari Jepang, yang adalah pelopor mi instan, dan Nestle dari Swiss. Kalau anda jalan-jalan ke Eropa, masuklah ke toko swalayan. Di deretan rak mi instan pasti anda temukan merek yang amat sangat terkenal di Indonesia sampai ke pelosok sekalipun. Tapi, boleh jadi, bukan produk Indonesia, melainkan Nigeria. Saya sendiri tak begitu suka mi instan, meskipun suka Bihun instan. Sama-sama instan, tetapi bahan bakunya beda. Bihun terbuat dari tepung beras, kok.

SapuSapuan

Kalau min instant mahal tentu rakyat gak mau beli, khan masih ada beras, kalau mie dan beras mahal, nah ini baru bencana nasional. Memang perlu digalakkan bahan pangan alternatif untuk mie dan beras, tapi bukan untuk mengganti, terlalu sulit ya… kalau ada alternatifnya khan rakyat bisa memilih sendiri.

Sumber: