Perampok Bank Cilandak, Analisis Teori Psikopati

Perampok Bank Cilandak, Analisis Teori Psikopati

Kombes Budhi: "Kebetulan, saat itu ada petugas kami patroli mobil persis di jalan depan kantor BJB. Melihat keributan, mobil patroli berhenti. Dari teriakan para karyawan BJB, dua polisi mencabut senjata, mengendap masuk kantor bank.

Di dalam kantor, BS dengan F masih bergulat. Maka, dengan sigap petugas meringkus BS. Memborgol. Membawanya ke mobil, langsung ke kantor polisi.

Barang bukti yang disita polisi, airsoft gun. Dari dalam tas gendong, ada sebuah pisau lipat, tali (kabel) ties, alat kejut elektrik, dan bom asap. Dari sini kelihatan bahwa BS sudah siap alat.

Tali ties direncanakan untuk mengikat sandera. Alat kejut elektrik untuk pertarungan jarak dekat. Bom asap untuk melarikan diri. Dan, tas gendong kosong, bakal kantong duit.

Tapi, kejadian tak sesuai perencanaan BS. Ia bahkan belum menyentuh duit.

Kombes Budhi: "Tersangka ternyata pegawai bank (tidak disebut namanya) bagian staf HRD (Human Resources Development). Gajinya Rp60 juta per bulan. Sampai sebelum merampok, ia masih WFH (Work from Home). Ia merampok, karena terlilit utang, jatuh tempo Jumat, 8 April 2022."

Tersangka dijerat Pasal 365 junto Pasal 53 KUHP dan juga UU Darurat dengan ancaman hukuman hingga 10 tahun penjara.

Kelihatannya tidak rasional. Dengan gaji segitu (jika benar) ia bisa mengangsur utang. Dan, pihak terutang sangat mungkin percaya. Terutama, oleh posisi pekerjaan BS.

Atau, logika BS yang tidak jalan. Meski ia staf HRD, yang biasa menganalisis perilaku karyawan. Tapi, begitulah yang terjadi.

Psikolog Kriminal asal Kanada, Prof Robert D. Hare dalam bukunya "Psychopathy: Theory and Research by Robert D. Hare" (Paperback, 1970) menyebutkan: Tindak kejahatan berkorelasi langsung dengan kondisi otak pelaku.

Hare adalah Profesor emeritus University of British Columbia, Kanada. Ia guru besar bidang studi psikopatologi dan psikofisiologi. Hare kelahiran Calgary, Alberta, Kanada, 1934. Menyatakan pensiun mengajar pada tahun 2000.

Tapi, ia kini penasihat FBI 's Child Abduction and Serial Murder Investigative Resources Center (CASMIRC). Juga konsultan kriminologi untuk berbagai layanan penjara Inggris dan Amerika Utara.

Bukunya itu berpengaruh secara internasional untuk studi kriminologi. Dijadikan rujukan teori-teori kriminologi. Sebab, intinya tujuan kriminologi ada dua, berbentuk pertanyaan: 1) Mengapa orang berbuat jahat? 2) Bagaimana orang terhindar dari itu (penyebab kejahatan)?

Hare, dalam bukunya, mengidentifikasi hubungan antara aktivitas otak tertentu dan perilaku antisosial, yang kemudian mendorong orang bertindak kriminal.

Menurutnya, semua penjahat punya sedikit reaksi otak terhadap situasi berbahaya, dibanding kebanyakan orang yang bukan penjahat. Atau, mekanisme kalkulasi di otak penjahat terhadap situasi (yang bakal) berbahaya, lemah. Termasuk, kalkulasi untung-rugi dari tindakan yang bakal mereka lakukan.

Sumber: