Red-Notes Guntur
omami clan
Kita bantu tiongkok dengan doa, biar cepat jadi vaksinnya, kemudian kita bantu tiongkok lagi dengan cara memborong vaksinnya, siapa tahu tiongkok bisa bantu kita bangun infrastruktur dan keuangan kita, sekalian tenaga kerjanya juga
bagus aryo sutikno
Bermasker di kalangan gadis2 muda terutama bertujuan u menyembunyikan ginsul'nya.
Ginsul adalah aset jadi kudu disembunyikan.
Lukman bin Saleh
Jauh sebelum covid 19, memang di Indonesia sudah tren orang2 menggunakan masker. Khususnya di kalangan muda-mudi. Mungkin tertular Jepang atau Korea. Hingga saat itu muncul meme2 tentang masker. Salah satunya ini: Cewek kalau pakai masker, 20% biar gak menghirup udara kotor, 80% buat gaya-gayaan. Jadi, biarpun kelak pemerintah berhenti menghimbau pemakaian masker. Menurut saya orang Indonesia tetap akan memakai masker. Melanjutkan tradisi yang sebelumnya berkembang. Di desa ataupun di kota. Itu untuk kalangan muda. Untuk yang tua, entahlah…
Mister Xi
Baca komen rika,, inyong jd teringat buku2 Mr. Haroon Yahya from Turkiye,,, Tapi sayang,,, si HY yg sekarang tak sperti dulu lagi,,,
Budi Utomo
Imunitas. Memori dalam sel darah putih untuk mengenali virus. Itulah keajaiban tubuh manusia. Ada triliyunan sel dalam tubuh kita yang saling kolaborasi dengan harmonis. Bila tidak saling kolaborasi maka Anda tidak bisa baca DISWAY dengan nyaman. Sel terdiri dari DNA & RNA. Nucleic Acid. Konon DNA kita selalu berevolusi dan DNA virus & bakteri turut berperan dalam evolusi DNA manusia. Secara kimia DNA hanya terdiri dari CHON. Carbon Hydrogen Oxygen Nitrogen. Dan konon H yang secara fisika hanya terdiri dari satu proton dan satu elektron adalah induk semua atom lain. Konon sebelum Semesta terbentuk, hanya ada Energy. Belum ada Materi, Ruang, Waktu. Lalu entah bagaimana Energy ini terkompresi. Hingga sebesar kelereng. Konon begitulah kata Einstein. Karena tekanan yang tak terhingga maka terjadilah Big Bang dari Big Shrink itu. Lahirlah Hydrogen. Dari Hydrogen lahirlah Helium yang proton nya dua. Begitu seterusnya sehingga kita mengenal tabel elemen dalam ilmu kimia. Bagaimana elemen materi ini kemudian bisa menjadi organisme atau makhluk hidup adalah misteri. Yang jelas bahkan di ruang hampa udara antar planet dan antar galaksi terdapat elemen yang berlimpah: Hydrogen, Helium, Carbon, Nitrogen. Itu kata ahli astrofisika. Jadi secara fisik, tubuh kita yang mikro ini masih “bersaudara” dengan bintang dan planet, memiliki elemen H,C,N. Dan tubuh kita maupun bintang/planet suatu saat akan mati terceraiberai. Kita suatu saat akan mati. Seringkali karena virus mengalahkan imunitas.
Lagarenze Lagarenze
Ini cerita tentang Luhut Panjaitan. Sinta Nuriyah, istri almarhum Gus Dur, bertemu Wali
Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Solo, 18 April 2022. "Mas Gibran, tahu nggak
siapa nama orangtua Pak Luhut?" tanya Sinta Nuriyah. "Mboten ngertos, Bu," kata
Gibran. Sinta Nuriyah lalu menjelaskan, "Jawabannya gampang banget. Dilihat dari
namanya saja sudah sangat jelas. Nama orangtua Pak Luhut adalah Sar. 'Kan namanya
Luhut bin Sar Panjaitan."
bagus aryo sutikno
Pak Luhut yg versi Nahdiyin namanya LUHUT BANSER PANJAITAN.
Pedro Patran
Saya membyangkan sambil menulis penutup tulisan edisi hari ini , Abah senyam-senyum yg dimencep mencepkan, hehehe….
thamrindahlan
#54 Pengalaman di Kerajaan Saudi Arabia ketika Ibadah Umroh 26/3 sd 6/4 2022 Prokes sudah di perlonggar. Tidak ada karantina bagi jamaah dari luar Mekah Madinah. Tidak ada pula PCR dan Swab. Pemakaian masker pun tidak terlalu di awasi Askar. Shalat sudah dempet bahu ke bahu. Tawaf dan Sai rapat berkerumun. Alhamdulillah covid 19 sudah melandai akhirnya melantai ditelan tanah. Vaksinasi sukses. Kemarin di Lingkungan Perumahan BHP Kel Dukug RW 06 Jaktim masih dilakukan Boster Vaksin
yang di inisiasi Polri. InshaAllah awak dan keluarga sudah membeli Tiket mudik ke Jambi. Bersyukur ekonomi rakyat sudah bergerak ditandai oleh keberadaan Bazar di mana mana. Emak emak yang tergabung di Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mengikuti Ekonomi Kreatif Mas Menteri Sandiaga Uno tersa di mana mana. Kehidupan normal tampaknya sudah ada didepan mata dengan catatan tetap disiplin pakai masker dan jaga kesehatan diri masing masing. Pula Bangka terkenal martabaknya Pulau Kemarau banyak klenteng menara Kehidupan Indonesia normal didepan mata Mari syukuri kebersamaan
rakyat semesta Salamsalaman
Johannes Kitono
Semoga angka 98,2 % itu benar dan bukan hasil rekayasa. Tentu saja melegakan dan bye bye Covid 19 , Delta ataupun Omicron. Team Riset UI pasti tidak main main dgn hasilnya yang sempat dikutip Reuter. Dan semoga team tidak dipengaruhi oleh buku How To Lie with Statistic seperti yang pernah terjadi di TIR Udang, Lampung saat Pemilu.
Ketika perusahaan INTI bilang ke PLASMA coblos Kuning hampir 100 % Kuning, partai Penguasa. Agar kelihatan cantik tapi tetap menyolok maka suaranya diatur jadi 98 % , sisanya 2 % di hibahkan ke partai non penguasa. Itulah model Pemilu ketika era Orde Baru.
Arek Nom
font-nya terlalu kecil. kurang nyaman di mata. Ada baiknya nyontoh media online di amrik seperti new york times atau washtington post yg sekitar 16 atau 18. Mengapa harus irit ruang seperti media cetak?
LiangYangAn 梁楊安
Saya tidak yakin atas kecurigaan "adanya varian lain yang sengaja dilepas di sana" ; terlalu riskan untuk sebuah kota dengan jumlah penduduk yang begitu banyak !! Saya kira apa yang disampaikan Prof. Martin Hibberd (London School of Hygiene and Tropical Medicine) yang diberitakan BBC News lebih kena, bahwa pendekatan Shanghai sebelumnya tidak cocok untuk varian Omicron, yang jauh lebih menular. Alasan utamanya adalah Shanghai sangat penting bagi perekonomian Tiongkok. Shanghai berkontribusi lebih dari 3% dari PDB Tiongkok dan menyumbang lebih dari 10% dari total perdagangan Tiongkok sejak 2018. Pada tahun 2020, penerbangan kargo ke Bandara Internasional Pudong Shanghai menyumbang 3,4 juta ton barang - satu juta lebih banyak dari gabungan bandara di kota-kota Beijing, Guangzhou dan Shenzhen.
Pryadi Satriana
Penelitian yg hasilnya 99,2% itu atas permintaan pemerintah. Mestinya hasilnya dijadikan salah satu pertimbangan utk mengambil kebijakan, bukan sekadar tahu. Kebijakan haruslah pro rakyat, bukan utk kepentingan pemilik modal: "menghabiskan stok vaksin di Jabodetabek, mumpung mau mudik." Paling tidak, pemerintah perlu menjelaskan ttg perbedaan biaya tes antigen: di Jabodetabek bisa cuma 45rb tapi di daerah mencapai 95rb. Itu indikator menumpuknya stok vaksin di Jabodetabek. Mau dihabiskan dg kebijakan tes antigen sebelum mudik? Kalau memang tidak demikian, pemerintah perlu menjelaskan kepada rakyat. Harus. Sehat selalu. Salam. Rahayu.
uve Zhang
Pengalaman mengajarkan dirjen itu tak bisa buat "keputusan" besar tanpa ada "petunjuk" .wkwkwkkw
Sumber: