Jokowi Dicurhati Pedagang Soal Pungli

Jokowi Dicurhati Pedagang Soal Pungli

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

Contoh: Kamis, 10 Juni 2021 Presiden Jokowi berdialog dengan belasan sopir truk kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok. Meninjau vaksinasi. Jokowi dicurhati para sopir truk, yang mengaku dipalaki preman pelabuhan.

Seketika itu juga Presiden Jokowi menelepon Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Menugaskan Kapolri agar menyelidiki preman pelabuhan. Seketika itu juga Kapolri koordinasi dengan Kapolda Metro Jaya, Irjen Muhammad Fadil Imran.

Esoknya, tim Polda Metro Jaya turun menyelidik ke Pelabuhan Tanjuk Priok. Terbukti, ada pemalakan. Para preman ditangkapi. Tidak ada lagi pemalakan, saat itu. Sampai beberapa hari kemudian.

Seumpama, Presiden Jokowi blusukan begitu setiap hari. Ke pelabuhan, pasar, toko-toko, warung-warung, gudang barang, pejagalan hewan, dan semua tempat yang kira-kira ada perputaran uang, walau kecil. Mungkin, Jokowi bakal selalu menerima curhatan serupa.

Setelah menerima curhatan, Jokowi biasanya menelepon pejabat Polri, untuk memeriksa dan menyelesaikan. Barulah diselesaikan.

Polri tentu tidak tahu kasus-kasus tersebut, jika tidak ada laporan. Karena saking banyaknya kasus serupa yang terpendam di masyarakat. Terpendam, sebab orang tidak berani melapor.

Rahman dan Kurniali termasuk pemberani. Berani meninggalkan pekerjaan, tidak dagang, dan menginap di kantor LBH. (*)

Sumber: