Chat WA Cerai, Dini Gali Kubur Sendiri

A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag
Filename: frontend/detail-artikel.php
Line Number: 116
Backtrace:
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view
File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once
4) Hubungan kausalitas antara provokasi, panasnya hati, dengan ucapan korban sebagai pemicu. Terjadilah pembunuhan.
Dalam kasus Neneng bunuh Dini, chat WA cerai adalah pemicu dari korban.
Sangat mungkin, Neneng tidak mengkonfrontir ke IDG soal chat rencana cerai itu. Apakah itu benar akan dilakukan atau tidak. Seandainya ada konfromtir, sangat mungkin IDG panik, tapi ia bakal segera meredam hati Neneng yang membara.
Dalam teori Wolfgang, jika panasnya hati (calon pelaku) bisa didinginkan (oleh diapa pun), sangat mungkin pembunuhan tidak terjadi. Calon pelaku tidak jadi pelaku.
Tapi, peristiwa itu sudah terjadi. Korban sudah mati. Pelaku dibui, meninggalkan tiga anak yang masih balita. Dianalisis kriminologi, agar jadi bahan renungan bagi masyarakat: Jangan gali kuburmu sendiri. (*)
Sumber: