Waspada, Pria Sejati Tembus Diperkosa
Anggapan, "cuma wanita korban perkosa", putus. Oleh ini: Pria inisial PUR (42) memperkosa dua kakek, usia 70 dan 79. Masing-masing dua kali disodok di Garut, Jabar. Ini mungkin melegakan wanita, menggalaukan pria.
***
KAPOLRES Garut, AKBP Wirdhanto Hadicaksono kepada pers, Sabtu (21/5) mengatakan, tersangka PUR sehari-hari guru. Sudah beristeri.
Para kakek yang diperkosa, semua beristeri, beranak (dilahirkan isteri mereka, tentunya), bercucu. Pokoknya pria normal. Heteroseksual.
Dijelaskan, empat kali perkosaan terhadap dua kakek (masing-masing diperkosa dua kali) terjadi setahun lalu. Antara Maret sampai Mei 2021.
Awalnya, para korban merahasiakan. Mungkin malu. Baru belakangan ini mereka cerita ke anak-anak mereka. Juga belum dilaporkan ke polisi. Cerita itu lantas menyebar ke tetangga. Lama-lama sampai ke polisi.
Akhirnya PUR ditangkap polisi di rumahnya, di Kecamatan Banjarwangi, Garut. "Tersangka langsung mengakui ke penyidik. Memperkosa dua korban, masing-masing dua kali. Total ada empat kali perkosaan," kata AKBP Wirdhanto. PUR lalu dijebloskan ke tahanan Polres Garut.
Hasil penyidikan sementara, dua korban itu dibuat tak berdaya. Didorong, dibekuk, diperkosa. Dua korban diperkosa di waktu dan tempat berbeda. Lantas diulangi lagi dengan waktu dan tempat beda pula.
PUR mengaku ke penyidik, tidak memaksa para korban melakukan persetubuhan. Ia juga mengaku, tidak merayu para korban. Pelaku dan korban bertemu saat sama-sama mengaji di masjid.
Semua pengakuan tersangka masih diselidiki polisi. Ada tanda-tanda bahwa tersangka berbohong saat diinterogasi.
Kok ada, pria dewasa memperkosa pria tua? Ini peristiwa langka. Jarang ada literatur kriminologi, lelaki memperkosa lelaki.
Kriminolog Inggris, Dr Claire Cohen dalam bukunya: "Male rape is a feminist issue: Feminism, governmentality and male rape" (2014), menyebutkan: Bahwa hanya wanita korban perkosaan, adalah salah paham. Pria pun bisa jadi korban perkosaan.
Dr Cohen adalah dosen senior kriminologi di Nottingham Trent University, Inggris, menyebutkan, kesalahpahaman itu terjadi di seluruh dunia. Bukan hanya di negara-negara Barat.
Cohen: "Itu terjadi, sebab stereotip budaya dan sosial yang terkait dengan perkosaan. Bahwa hanya laki-laki selalu menginginkan seks. Atau, anggapan bahwa pria sejati tidak mungkin diperkosa. Atau anggpan, bahwa hanya pria homoseksual yang diperkosa."
Semua itu salah paham. Gampangnya: Bukan hanya lelaki yang menginginkan seks. Artinya, wanita juga menginginkan seks. Yang bisa saja memperkosa pria. Tentang wanita memperkosa pria, dipaparkan di buku tersebut. Tapi, fokus kita di sini, sekarang, bukan itu.
Sumber: