Bubur Jagung

A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag
Filename: frontend/detail-artikel.php
Line Number: 116
Backtrace:
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view
File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once
@mas Aryo malah sering jatuh ke lubang yg sama bertahun2..mbuhlah..
Udin Salemo
Salut pak Mirza baca Alquran hitungannya juzz per hari. Salut. Saya baru bisa agak rutin tiga surat per hari: yasin, alwaqiah, almulk. Dan beberapa surat pendek.
Mirza Mirwan
Sebelum Subuh buka Disway. Masih Pikachiu. Setelah ngaji satu juz buka Disway lagi, masih juga Pikachiu. Yo wis. Saya buka App NY Times. Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun. Lagi-lagi penembakan brutal di sekolah. Kali ini terjadi di sebuah Sekolah Dasar di Uvalde, Texas, Robb Elementary Schhol. Korbannya? Bukan hanya 5,6,7, tetapi 15 orang -- 14 murid dan seorang guru. Usai baca berita itu saya balik ke Disway. Alhamdulillah, akhirnya muncul juga catatan edisi hari ini. Tetapi seusai membacanya, lho, kok sudah banyak komentar. Bahkan sudah ada yang diposting sejak satu jam yang lalu. Ooo, rupaya catatan hari ini sudah diposting sejak pukul empat, tetapi di kolom catatan ditaruh di nomor dua. "Borassus Flabellifer!" umpat saya dalam hati. Tolong dong, Admin, jangan memperbesar kemaluan Pak DI. Eh, kok kayaknya nggak pas, ya. Maksud saya, jangan membuat Pak DI malu. Sebenarnya, saya juga kasiman kalau sampeyan selalu diprotes pembaca. Cobalah bekerja dengan hati senang. Kesalahan-kesalahan yang sering dibuat Admin kayaknya karena bekerja dengan menggerutu. Tabik.
bagus aryo sutikno
Sabar ya Admin. Mohon bersabar. Di suatu masa, ada buku berjudul sepatu Dahlan. Moga nggak untuk nimpuk kepala si Admin.
Abu Abu
Tanpa sakit? Bagi saya, sakit itu perlu agar tahu rasanya nyaman. Tak ada sakit tak ada nyaman. Sakit dulu, nyaman kemudian. Ahhhhh…. Enaknya.
Paul Ivan
Layanan kesehatan di negeri via valen masih berkualitas rendah, bila di bandingkan negeri maju, bener ada bpjs tapi meski ada peningkatan layanan bpjs jika di banding dengan swasta masih kalah jauh, di kota koya Kabupaten dokter spesialis masih seperti raja, karena singgle faktor meski kini ada penambahan, tapi jika di lihat dari jumlah penduduk sangat kurang. Bener sekolah spesialis mahal, tapi peminatnya sangat banyak, apakah mahalnya sekolah spesialis tidak bisa di atur ulang, itulah tugas pemerintah untuk kembali mengaturnya, sekiranya pemerintah niat untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan rakyatnya Untung pak jokowi telah membuat Indonesia lebih hebat termasuk di bidang kesehatan Jokowi adalah kita Bersih merakyat kerja nyata Indonesia hebat
agus budiyanto
Sehat tanpa sakit. Mengajarkan bagaimana mengatur pola makan, apa yang harus dimakan dan tidak boleh dimakan. Bagaimana cara mengatur pola hidup, apa yang harus dipikirkan dan apa yang tidak perlu dipikirkan. Bagaimana mengatur olahraga dan tak lupa beribadah memohon kepada yang Tuhan yang kuasa.
Ibnu Shonnan
Biaya dalam kehidupan ini, diantara yang paling tinggi adalah kesehatan dan pendidikan. Profesi yang bergaji lumayan tebal diantaranya adalah dokter. Bisnis yang mengiurkan diantarnya adalah rumah sakit. Cerita dokter Agus Fahruddin sangat menginspirasi. Jaminan kesehatan sudah punya rumah sakit sendiri. Dan jaminan untuk pendidikan juga sudah punya universitas sendiri. Kurang apa lagi? Tinggal kehendak tuhan yang mengakhiri.
Sumber: