Kado Nyawa

A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag
Filename: frontend/detail-artikel.php
Line Number: 116
Backtrace:
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view
File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once
jobs 28
Semoga Abah jangan membaca tulisan saya… Mentan bagus tuch Abah…. kerja giat terus…. sunyi senyap…. tanpa manuver politis… padi kt pakde sdh 3 tahun tidak impor…. jagung sudah overload produksi…. sawit jangan ditanya…. Ditunggu swasembada…. garam, gula dan bawang merah…. Ngomongin soal ekspor…. sekarang pajak ekspor untuk komoditi sawit dan turunannya dikenakan 25 % s/d 30 % per 23 Mei kemaren…. artinya di satu sisi dibuka… disisi lain dijepit…. hehe… pakde kita memang pinter kok Abah…. soal ekspor lagi…. biaya freight… karantina dan fumigasi serta cukai kita kelewat tinggi Abah… jd mash kapaj bersaing dengan megara lain…..
Johannes Kitono
Jagung ( Zea Mays ) berasal dari Mexico dan dibawa oleh Portugis ke Indonesia pada abad ke 16. Jagung adalah tanaman komoditi yang harus ikut "Hukum Besi*, harganya tergantung dari Supply dan Demand. Jagung sebagian dikonsumsi oleh manusia, tetapi lebih banyak dipakai sebagai bahan baku pakan ternak atau Feedmil yang produksinya sekitar 20 juta ton/ tahun.Dimana sekitar 50 % bahan bakunya adalah Jagung. Ketika harga Jagung Rp.7.000,-/ kg banyak peternak ayam demo karena tidak sanggup beli pakan ayam yang naik harganya. 70 % dari cost per kg Ayam berasal dari pakan. Hasilnya banyak peternak yang bangkrut. Now di Dompu harga Jagung jatuh karena panen berlimpah. Dan petani belum demo karena masih ada sisa laba. Sebaiknya Deptan via Bulog menampung hasil panen prtani dengan tetapkan floor price, dimana petani masih ada untung sesudah dipotong costnya. Then, baru dilepas lagi ke Feedmil saat harga pasar tinggi. Kalau jagung domestik mahal Bulog bisa impor dari LN yang costnya lebih murah. Dengan demikian baik petani Jagung maupun peternak ayam sama sama happy. Petani Jagung dapat insentip dari panennya. Peternak ayam tetap survive karena harga ayamnya tidak merosot dan rugi. Kalau masih belum bisa atasi masalah begini. Lebih baik juragan Disway usul ke Presiden Jokowi ganti Menteri Pertanian dengan komentator Disway.
Johannes Kitono
Dulu ada pengalaman tanam jagung merk BISI dilahan 1,2 Ha ex sawah Blayu Tabanan, Bali. Menurut brosur dan penjelasan dari teknisi BISI masa tanam sekitar 100 hari bisa menghasilkan panen sekitar 10 ton. Tentu saja semangat dan pakai jasa petani untuk bajak, tanam dan mupuk dsbnya. Supaya tongkolnya bisa 2 a 3 satu lubang harus 2 biji benih. Dan satu ha menghabiskan sekitar 9 kg benih. Teknisi secara berkala berkunjung ke lokasi dan gratis tanpa biaya. Nah pada bulan ke 2 menjelang ke 3 datanglah masalah. Ada hama yang namanya tikus berbondong bondong menggerogoti batang pohon jagungnya. Ketika ditanya petani bilang tidak bisa apa apa. Tidak berdaya. Dikiri kanan sudah tidak ada sawah dan saat itu lahan jagung adalah sumber makanan predator disana. Dan untuk mengatasi hama, Ada yang usul supaya pinjam Keris Raja Ubud keliling lahan jagung. Mungkin hama tikus juga termasuk rakyatnya Sang Raja. Ketika ditanya ke pakar pertanian ternyata caranya sederhana. Kalau mau tanam jagung dan ingin panen. Harus tanam secara bareng bersama dengan lahan kiri kanannya. Jadi distribusi hama tikusnya juga bisa berbagi. Dan penjelasan itu logis dari pada Keris Raja Ubud, yang tidak jelas bgmn cara meminjamnya
Budi Utomo
Bagaimanapun juga, sawit menghasilkan edible oil tertinggi minimal 25% dari buah segarnya. Jagung paling pol hanya 20% dari jagung yang sudah pipilan tanpa bonggol. Itulah sebabnya Palm Oil paling murah dan paling banyak produksinya secara global. Karena bagaimanapun, harga bagi konsumen adalah parameter pertama. Kualitas parameter kedua. Minyak jagung pasti lebih mahal ketimbang minyak sawit.
Komentator Spesialis
Solusinya gampang ! Dijadikan nasi jagung saja. Ya nasi jangung madura. Dimakan pakai urap, ikan asin, tahu tempe. Sama sayur labu. Ini sudah patent top nya. Jadi 2 juta ton jagung tsb. digiling jadi kecil kecil. Dicampur 10 ton beras. Jadilah beras jagung. Saya yakin orang kota akan berburu beras jagung. Jagung terjual. Problem solved.
*) Diambil dari komentar pembaca http://disway.id
Sumber: